Aliran Dana dari Rekening Dokter Aulia: Rp 225 Juta ke Sejumlah Orang

13 September 2024 13:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
dr. Aulia Risma Lestari. Foto: Dok. Undip
zoom-in-whitePerbesar
dr. Aulia Risma Lestari. Foto: Dok. Undip
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Misyal Achmad, kuasa hukum keluarga dokter Aulia Risma Lestari, mengungkapkan soal aliran dana Rp 225 juta dari rekening Aulia ke sejumlah orang. Aliran dana itu masih diselidiki aparat kepolisian.
ADVERTISEMENT
"Iya, masih ditelusuri lewat pemeriksaan ibu dari Aulia di Polda Jateng," ujar Misyal saat dihubungi, Jumat (13/9).
Misyal enggan menyebut identitas penerima dana tersebut. Sebab, ia tak ingin mengganggu proses penyelidikan yang sedang ditangani polisi.
"Kalau penerimanya disebut, nanti penetapan tersangkanya kacau. Ibu korban yang menjelaskan ke penyidik soal rekening koran tersebut, uang mengalir ke mana saja," ujar Misyal.
Selain itu, pihaknya juga menolak pemeriksaan yang akan dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kepada keluarga dokter Aulia. Menurutnya, hal itu agar tidak terjadi perbedaan hasil pemeriksaan.
"Klien saya mau diperiksa (oleh Kemendikbudristek), buat apa? Ada Polda," kata Misyal.
Aulia merupakan dokter RSUD Kardinah Tegal yang juga mahasiswa PPDS Program Studi Anestesi Universitas Diponegoro (Undip). Ia ditemukan meninggal dunia pada Senin (12/8) di kamar kosnya.
ADVERTISEMENT
Kemenkes kemudian menghentikan PPDS Program Studi Anestesi di RSUP Dr. Kariadi Semarang, tempat korban menempuh pendidikan spesialis, karena ada dugaan perundungan.
Namun, Undip sudah membantah soal isu perundungan yang diduga dialami Aulia.
Pihak keluarga Aulia akhirnya melaporkan sejumlah senior korban ke Polda Jawa Tengah pada Rabu (4/9).
Mereka dilaporkan terkait pemerasan, pengancaman, hingga intimidasi terhadap korban. Pihak keluarga membawa bukti chat hingga rekening korban.
Pelaporan itu langsung dilakukan oleh ibunda korban, Nuzmatun Malinah; adik kandung korban, Nadia; dan Misyal pengacara mereka.