Aliran Sesat seperti Pemuja Kuburan Muncul, Komisi VIII Minta Pengawasan Khusus

17 Februari 2023 16:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aliran sesat di Tangerang yang dipimpin Abah Ali, pengikutnya memuja kuburan kosong. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Aliran sesat di Tangerang yang dipimpin Abah Ali, pengikutnya memuja kuburan kosong. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Fenomena aliran sesat mulai bermunculan di Indonesia, terbaru aliran pimpinan Abah Ali di Kabupaten Tangerang, Banten. Hal ini turut menjadi perhatian Komisi VIII DPR RI.
ADVERTISEMENT
"Ini tentu menjadi perhatian kita khususnya di kementerian agama dan ulama untuk selalu melakukan pengawasan," kata politikus PAN tersebut saat ditemui di kantor DPP PAN, Jaksel, Jumat (17/2).
Diakui Kahfi, belakangan memang mulai bermunculan kelompok-kelompok yang menganut paham yang tak lazim atau sesat. Pihaknya pun berpesan agar masyarakat tak segan melapor bila menjumpai keanehan-keanehan di lingkungan mereka.
"Memang ada beberapa kelompok-kelompok yang muncul hari ini cenderung membawa aliran-aliran yang sesat gitu kan. Sesungguhnya itu bertentangan secara substansi dengan ajaran Islam. Oleh karena itu perlu kita awasi bersama," kaya dia.
Lebih jauh, ia menyebut setidaknya ada dua faktor utama yang menjadi penyebab munculnya aliran-aliran sesat. Misal dinamika sosial dan pengaruh keadaan ekonomi.
ADVERTISEMENT
"Tentu banyak hal, itu tidak berdiri sendiri biasanya. Biasanya ada karena persoalan sosial kemudian dinamika hidup di masyarakat. Bisa jadi juga karena faktor ekonomi dengan menjadikan agama menjadi tameng sebagai jualan untuk meraih kepentingan yang bersifat pribadi," kata dia.
Sebelumnya, masyarakat baru saja digegerkan dengan adanya aliran sesat di Kabupaten Tangerang, Banten.
Aliran nyeleneh yang dipimpin oleh seseorang bernama Abah Ali itu memuja kuburan kosong, dan para peziarahnya harus dijilat terlebih dahulu oleh anjing hitam.
Selain itu, para peziarah harus mengucapkan kalimat istigfar secara terbalik dari astagfirullahalazīm menjadi halazimastagfirullah.