Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Keterbatasan disinfektan di tengah wabah virus corona di Korea Selatan mendorong sebuah perusahaan soju untuk menyumbangkan alkohol mereka. Nantinya, alkohol tersebut akan menjadi bahan dasar untuk membuat alat-alat disinfektan.
ADVERTISEMENT
Saat ini cairan disinfektan seperti hand sanitizer sangat diperlukan warga Korsel. Namun jumlahnya terbatas dan cepat habis di pasaran.
Karena itulah perusahaan soju asal Busan, Daesun Distilling, berjanji akan menyumbangkan hingga 32 ton etil alkohol atau etanol.
"Permintaan etanol untuk disinfektan meningkat, sementara pasokannya terbatas, kami memutuskan untuk menyediakannya," kata seorang petinggi Daesun.
"Kami berencana untuk terus donasi sampai wabah virus corona stabil dan akan menyumbangkan 50 ton lagi," lanjut dia lagi.
Selain Daesun, produsen soju asal Pulau Jeju, Hallasan Soju, juga telah berkomitmen menyumbangkan etanol sebanyak 5 ton untuk dibuat disinfektan. Nantinya, disinfektan ini digunakan untuk sterilisasi ruangan atau bangunan.
Soju adalah minuman tradisional Korsel dengan kandungan alkohol antara 17-20 persen. Per minggunya, rata-rata orang Korsel minum 12 sloki soju. Etanol untuk soju dihasilkan dari fermentasi tumbuhan, seperti beras atau gandum.
ADVERTISEMENT
Menurut Lee Duckhwan, profesor kimia di Sogang University, Seoul, etanol untuk alkohol dan disinfektan memiliki struktur kimia yang sama. Keduanya sama-sama bisa menghancurkan partikel virus.
"Jika ada perbedaan, maka itu adalah pajak minuman alkohol bagi etanol yang diproduksi oleh pembuat miras," kata Lee.
Saat ini penderita virus corona di Korsel telah mencapai lebih dari 5.700 orang. Angka kematian terus meningkat, saat ini sudah 35 orang.