All Eyes on Rafah: Dikecam Dunia Akibat Serangan ke Rafah, Israel Terus Berkilah

29 Mei 2024 10:29 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asap mengepul setelah serangan Israel selama operasi militer Israel di Rafah, di Jalur Gaza selatan (28/5/2024). Foto: Hatem Khaled/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Asap mengepul setelah serangan Israel selama operasi militer Israel di Rafah, di Jalur Gaza selatan (28/5/2024). Foto: Hatem Khaled/REUTERS
ADVERTISEMENT
Israel menyebut serangan ke Rafah dilakukan secara tidak disengaja. Aksi Israel menyerang Rafah menuai kecaman dunia.
ADVERTISEMENT
Israel dua kali menyerang Rafah dalam waktu kurang dari tiga hari serangan pertama pada Minggu (26/5) dan serangan selanjutnya Selasa (28/5). Dari dua serangan itu puluhan orang pengungsi di Rafah kehilangan nyawa.
Rafah merupakan tempat penampungan pengungsi Gaza dari serangan Israel yang diluncurkan sejak Oktober 2023 lalu. Total sudah 35 ribu orang tewas akibat serangan tanpa pandang bulu dari Israel.
Warga Palestina memadamkan api di lokasi serangan Israel di area yang diperuntukkan bagi para pengungsi di Rafah, Jalur Gaza selatan, Senin (27/5/2024). Foto: Mohammed Salem / REUTERS
Aksi Israel menyerang Rafah dikecam PBB hingga Turki. Seruan agar gencatan senjata diberlakukan di Gaza kini semakin deras datang dari hampir seluruh negara di dunia.
Di tengah kecaman dan kutukan Israel berkilah. Mereka berdalih serangan ke Rafah adalah operasi yang ditargetkan ke rumah seorang pemimpin senior Hamas.
Serangan itu berakibat kebakaran yang merambat ke tenda pengungsi di Rafah pada hari Minggu kemarin. Militer Israel pun berdalih serangan yang mengakibatkan kebakaran adalah kejadian tak terduga dan tak disengaja.
ADVERTISEMENT
Juru bicara Militer Israel Daniel Hagai pada Selasa menyebut pihaknya sedang menyelidiki penyebab kebakaran.
"Amunisi kami tak mampu menyulut api sebesar ini," kata Hagari seperti dikutip dari Al-Jazeera.
Warga Palestina mencari makanan di antara puing-puing yang terbakar usai serangan Israel di daerah yang diperuntukkan bagi para pengungsi di Rafah, Jalur Gaza selatan, Senin (27/5/2024). Foto: Mohammed Salem / REUTERS
"Saya ingin mengulanginya, amunisi kami tak mampu membuat kebakaran sebesar itu," sambung dia.
Sedangkan untuk serangan pada Selasa kemarin di kamp pengungsian al-Mawasi, Israel membantah sebagai pelaku. Serangan itu menewaskan sebanyak 21 orang.
Pembelaan Israel bertolak belakang dengan kesaksian warga Rafah kepada media Al-Jazeera. Beberapa saksi mata mengaku melihat tank-tank Israel masuk ke pusat kawasan Rafah.
Untuk menghentikan serangan Israel, Aljazair telah mengajukan rancangan resolusi khusus ke Dewan Keamanan PBB.