Alternatif Solusi untuk Mengurai Kusutnya Lalu Lintas Pasar Minggu

18 Oktober 2018 14:53 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Benang kusut Pasar Minggu (Foto: Cornelius Bintang/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Benang kusut Pasar Minggu (Foto: Cornelius Bintang/kumparan)
ADVERTISEMENT
Temuan kumparan menunjukkan angka pelanggaran lalu lintas lawan arus di Pasar Minggu lebih dari 5 ribu per hari. Data diambil dari Jumat (12/10) hingga Senin (14/10) mulai dari jam tujuh pagi hingga delapan malam. Pelanggar beragam, mulai dari oknum polisi, TNI, driver ojek online hingga orang biasa.
ADVERTISEMENT
Fakta di lapangan menunjukkan polisi jarang muncul untuk menertibkan kesemrawutan Pasar Minggu. Pada Jumat (12/10), polisi hanya berjaga pagi dan malam. Sementara Petugas Dinas Perhubungan (Dishub) terlihat dari Jumat (12/10) hingga Senin (14/10) mengamankan lalu lintas meski sering timbul tenggelam.
Berdasarkan pantauan kumparan, pelanggar lawan arus kebanyakan mengarah ke penyeberangan rel kereta api dekat Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang sudah tidak digunakan, tepatnya di Jalan Masjid Al-Makmur.
Suasana lalu lintas di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (17/10/2018). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana lalu lintas di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (17/10/2018). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Melihat fenomena ini, kumparan mencoba mengusulkan alternatif solusi dari permasalahan kusut ini. Semoga masukan ini bisa menjadi bahan pertimbangan bagi pemangku kepentingan dalam mengambil keputusan.
Berikut beberapa alternatif solusinya:
Penerapan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE)
Menertibkan ribuan pelanggar bisa diakali dengan pemasangan kamera CCTV untuk menerapkan ETLE. Apalagi memang jarang polisi yang menjaga di kawasan tersebut. Berbeda dengan E-Tilang, sistem ini tidak perlu lagi ada polisi di lapangan untuk melakukan penilangan.
ADVERTISEMENT
Ditetapkan Sebagai Jalur Khusus Pejalan kaki
Ide lain untuk mengurangi kesemrawutan ini adalah dengan menetapkan jalur depan Pos Pantau Pasar Minggu sebagai jalur pejalan kaki. Hal ini bisa diakali dengan penambahan separator untuk menutup jalan tersebut bagi pengendara sepeda motor.
Pemberian Sanksi Sosial
Masih ingat dengan video yang viral satu ini?
Solusi ini bisa diterapkan untuk memberikan efek sosial bagi yang melanggar. Akan tetapi, harus ada yang menjaga sepanjang waktu. Risiko lainnya, siap-siap kehabisan suara karena banyak pelanggar yang lawan arus. Tetapi untuk membangun awareness aturan, hal ini layak dicoba.
Penutupan Jalur Penyeberangan Rel Jalan Masjid Al-Makmur
Jalur yang dimaksud adalah jalan yang dekat dengan JPO. Pelanggar melawan arus karena untuk masuk ke penyeberangan rel ini. Penutupan jalur ini bisa menjadi solusi yang lebih efisien dibandingkan dengan tiga ide di atas.
ADVERTISEMENT
Kemudian, jalur tersebut bisa dipindahkan ke JPO baru di jalan arah ke Depok.
Dari usulan-usulan di atas, apakah ada ide lain untuk mengurai benang kusut lalu lintas Pasar Minggu? Yuk tulis ide kamu di kolom komentar!