Alvaro, Anak yang Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel, Meninggal

2 Oktober 2023 19:44 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Benediktus Alvaro Darren (7 tahun) divonis mati batang otak usai menjalani operasi amandel di Rumah Sakit Kartika Husada pada 19 September 2023. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Benediktus Alvaro Darren (7 tahun) divonis mati batang otak usai menjalani operasi amandel di Rumah Sakit Kartika Husada pada 19 September 2023. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Benediktus Alvaro Darren (7 tahun), bocah yang divonis mati batang otak (brain dead) usai menjalani operasi amandel di RS Kartika Husada, Kota Bekasi, dinyatakan meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
"Betul anak saya sudah meninggal dunia," kata ayah Alvaro, Albert Francis, kepada kumparan saat dikonfirmasi, Senin (2/10).
"Anak kami sudah berpulang jam 18.45 WIB," tambahnya.
Hingga saat ini, keluarga Alvaro masih berada di rumah sakit untuk mengurus kepulangan jenazah.

Mati Batang Otak (Brain Dead)

Mati batang otak adalah kondisi saat terjadi kerusakan permanen di batang otak dan seluruh otak. Meski otak sudah dinyatakan tak berfungsi, biasanya pasien belum dinyatakan meninggal jika organ lainnya, terutama jantung dan paru-paru, masih berfungsi meski dengan bantuan mesin.

Kejanggalan

Alvaro dioperasi pada 19 September 2023. Keluarga Alvaro menyebut ada sejumlah kejanggalan sebelum operasi amandel dimulai.
Kejanggalan pertama adalah karena operasi tertunda hingga tujuh jam dari jadwal yang ditentukan. Pun selama menunggu operasi, Alvaro tak mendapatkan ruangan perawatan karena sudah penuh.
ADVERTISEMENT
Kejanggalan kedua adalah karena Alvaro dibawa ke ruang operasi saat kedua orang tuanya sedang pulang untuk mandi.
Usai operasi, napas Alvaro berat dan sempat terhenti. Dokter lalu mencoba melakukan cardiopulmonary resuscitation (resusitasi jantung paru), lalu memasangkan alat bantu napas (ventilator).
Hingga tiga hari setelah operasi, pada 22 September 2023, Alvaro divonis mati batang otak.
--
Reporter: M Fadlan Nuril Fahmi