Amerika Serikat Buru Pembunuh Berantai Pria Tunawisma

15 Maret 2022 9:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi TKP pembunuhan.
 Foto: Marco Prandina/Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi TKP pembunuhan. Foto: Marco Prandina/Getty Images
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polisi AS pada Senin (14/3/2022) meluncurkan perburuan untuk seorang pria bersenjata yang diduga menembaki para pria tunawisma di jalanan Washington dan New York.
ADVERTISEMENT
Pembunuh berantai berdarah dingin itu melakukan aksi kejinya di tengah malam dalam sepuluh hari di bulan ini. Ia telah menewaskan dua orang dan melukai tiga lainnya.
Dua penembakan pertama terjadi di timur laut Washington pada 3 Maret dan 8 Maret. Kedua korban menderita luka yang tidak mengancam jiwa.
Korban lain jatuh pada 9 Maret. Pria tunawisma itu ditemukan tewas di timur laut Washington dengan luka tusukan dan tembakan. Tenda kediamannya pun dibakar habis oleh pelaku.
Ilustrasi penembakan. Foto: Shutter Stock
Pada Sabtu (11/3/2022), seorang pria berusia 38 tahun juga ditembak di bagian lengan saat ia berada di Lower Manhattan. Korban terluka itu berhasil selamat sebab melarikan diri ketika mendengar suara tembakan pertama.
Tetapi, pria lain ditemukan tak bernyawa di lingkungan yang sama. Polisi mendapati luka tembak di kepala dan leher korban.
ADVERTISEMENT
Tindak kriminal beruntun tersebut mendorong Wali Kota Washington Muriel Bowser dan Wali Kota New York Eric Adams mengadakan konferensi pers bersama.
Mereka mendesak penduduk untuk menyampaikan informasi yang mereka miliki mengenai tersangka itu. Bowser bahkan menawarkan USD 70.000 untuk informasi yang mengarah pada penangkapan.
Para tunawisma dikumpulkan di tempat parkir sementara Cashman Center, Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, Senin (30/3). Foto: Reuters/Steve Marcus
"Penduduk kami yang tidak memiliki kediaman sudah menghadapi banyak bahaya sehari-hari dan tidak masuk akal bahwa siapa pun menargetkan populasi yang rentan ini," tutur Bowser.
"Kami meminta siapa pun yang memiliki informasi untuk menghubungi saluran informasi kami,” sambungnya.
Pihak berwenang bekerja sama dengan mitra federal, Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak (ATF). Badan itu menyumbang USD 20.000 dari keseluruhan imbalan.
Adams menambahkan, tersangka melakukan tindakan yang direncanakan. Aksinya menyambar orang-orang yang tidak bersalah pun membuat rangkaian serangan itu disebut-sebut berdarah dingin.
Seorang tunawisma tidur di kereta bawah tanah New York ketika wabah virus corona berlanjut di New York, AS. Foto: REUTERS/Lucas Jackson
Demi memudahkan penangkapan pembantai itu, kepolisian merilis gambar dan rekaman pengawasan. Tersangka tampak seperti seorang pria berkepala gundul dan berjanggut. Ia juga mengenakan pakaian serba hitam.
ADVERTISEMENT
Penembak itu juga menggunakan sarung tangan bedah berwarna biru dan balaclava (topeng ski) berwarna hitam. Rekaman menunjukkan, ia menendangi pria tunawisma yang sedang tidur sebelum melepaskan tembakan dengan pistol.
Menilik urgensi kasus itu, kepala polisi New York, Keechant Sewell, mencurahkan segala sumber daya yang tersedia. Sewell memahami bahwa tunawisma merupakan kelompok paling rentan.
Seorang tunawisma tidur di kereta bawah tanah New York ketika wabah virus corona berlanjut di New York, AS. Foto: REUTERS/Lucas Jackson
"Populasi tunawisma kami adalah salah satu yang paling rentan dan individu yang memangsa mereka saat mereka tidur adalah kejahatan yang sangat keji," ungkap Sewell.
Kedua wali kota kemudian meminta puluhan ribu tunawisma di wilayah mereka untuk mencari perlindungan. Mereka meyakinkan, pemerintah setempat telah menyediakan tempat perlindungan.
"Tempat perlindungan kami aman. Mereka punya ruang," jelas Bowser.
"Siapa pun yang menginginkan perlindungan akan mendapatkan perlindungan di kota New York," janji Adams.
ADVERTISEMENT