Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Amerika Serikat Dikabarkan Temui Militer Venezuela untuk Kudeta Maduro
9 September 2018 13:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Rencana kudeta itu diungkapkan The New York Times dalam artikel yang tayang pada Sabtu (8/9). Serangkaian pertemuan untuk melengserkan Maduro disebut berlangsung sejak 2017 hingga tahun ini.
Namun, rencana kudeta militer untuk menjatuhkan Maduro tampaknya batal. Pemerintahan Trump tidak merestui tokoh militer yang diajukan untuk memimpin kudeta. Tokoh militer itu masuk dalam daftar cekal Amerika Serikat karena diduga melakukan serangkaian pelanggaran HAM dan menangkapi lawan politik Maduro.
Gedung Putih enggan menjawab pertanyaan mengenai pertemuan tersebut. Meski mereka menegaskan hanya berdialog yang menginginkan berlangsungnya demokrasi di Venezuela.
"(Dialog) untuk membawa ke arah perubahan positif di negara yang menderita di bawah Maduro," disebutkan dalam pernyataan Gedung Putih yang dilansir The New York Times.
ADVERTISEMENT

Sedangkan Juru bicara Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat Garrett Marquis yang juga berkantor di Gedung Putih menyebutkan, Pemerintahan Trump ingin perubahan di Venezuela berlangsung secara damai.
"Solusi terakhir untuk kondisi Venezuela yang terus memburuk adalah mengembalikan pemerintahan dengan praktek demokrasi, penghormatan atas hukum, dan perhormatan atas HAM serta kebebasan," jelas Marquis yang dilansir AFP.
Kabar Amerika Serikat merencanakan kudeta militer untuk melengserkan Maduro mendapat tanggapan dari Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza. Dia mengecam upaya yang dilakukan Pemerintahan Trump.
Upaya Amerika Serikat mendorong pergantian pemerintahan di Venezuela sebenarnya bukan kali pertama. Saat negara itu dipimpin Hugo Chavez, Pemerintahan George W Bush pernah mendukung kudeta militer pada 2002. Namun, kudeta itu gagal.
ADVERTISEMENT
Dugaan upaya kudeta kembal direncanakan Negeri Paman Sam kembali mencuat setelah serangan dengan drone dalam acara yang dihadiri Maduro pada 4 Agustus 2018. Tudingan itu dibantah Gedung Putih.
Venezuela kini tengah menghadapi krisis dan inflasi yang membuat mata uangnya seolah tidak berharga lagi. Kondisi ini tidak lepas dari sanksi ekonomi yang diterapkan Amerika Serikat setelah Pemerintahan Maduro dianggap melanggar HAM saat menghadapi serangkaian protes.