news-card-video
15 Ramadhan 1446 HSabtu, 15 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Amerika Serikat Gunakan AI untuk Cabut Visa Mahasiswa Asing Pendukung Hamas

7 Maret 2025 11:15 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Visa. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Visa. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kementerian Luar Negeri AS akan menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mencabut visa mahasiswa asing pendukung Hamas. Laporan tersebut pertama kali disampaikan media Axios yang mengutip sumbernya di Kemlu AS pada Kamis (6/3).
ADVERTISEMENT
Fox News secara terpisah melaporkan Kemlu AS dapat mencabut visa mahasiswa yang diduga mendukung Hamas karena berpartisipasi dalam demonstrasi pro-Palestina.
Menurut Axios, Kemlu AS telah bekerja sama dengan Kementerian Kehakiman dan Kementerian Keamanan Dalam Negeri terkait upaya pencabutan visa.
Hingga saat ini, baik Kemendagri dan Kementerian Kehakiman di AS belum berkomentar terkait laporan Axios dan Fox News itu.
Kendati demikian lewat media sosial X, Menlu Marco Rubio menjelaskan pandangan terkait mahasiswa di AS yang mendukung Hamas.
"Mereka yang mendukung kelompok teroris, termasuk Hamas, mengancam keamanan dalam negeri kita. Amerika Serikat tidak menoleransi pengunjung asing yang mendukung teroris. Mereka yang melanggar undang-undang AS, termasuk mahasiswa internasional, visanya akan ditolak atau dicabut, dan dideportasi," kata Rubio, Jumat (7/3).
ADVERTISEMENT
Laporan perihal pencabutan visa ini datang setelah Presiden Donald Trump meneken keppres demi memerangi antisemit. Dalam keppres itu terdapat aturan deportasi bagi mahasiswa asing yang ikut demo pro-Palestina.
Adapun menurut laporan Axios, pencabutan visa lewat bantuan AI dinamakan upaya 'Tangkap dan Cabut. AI telah meninjau puluhan ribu mahasiswa dan pelajar yang terindikasi mendukung Hamas.
Mereka kemudian menambahkan, aparat keamanan juga sudah memulai upaya memeriksa laporan demi menolak Israel sampai tuntutan terhadap mahasiswa asing yang diduga terlibat aksi antisemit.
Sampai saat ini belum ada detail perihal seberapa banyak mahasiswa yang visanya dicabut akibat dukungan terhadap Hamas. Akan tetapi, berbagai laporan menunjukkan demo pro-Palestina juga diikuti mahasiswa Yahudi.