Amerika Serikat Ingin Ubah Nama Tepi Barat Jadi Yudea dan Samaria

10 Februari 2025 14:06 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasukan keamanan Israel di perbatasan Tepi Barat, usai penembakan warga Yordania yang menewasakn 3 warga sipil Israel Foto: Mahmoud Illean/AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Pasukan keamanan Israel di perbatasan Tepi Barat, usai penembakan warga Yordania yang menewasakn 3 warga sipil Israel Foto: Mahmoud Illean/AP Photo
ADVERTISEMENT
Anggota parlemen dari Partai Republik di DPR dan Senat AS pada Selasa (4/2) lalu mengumumkan RUU untuk mengubah nama Tepi Barat menjadi Yudea dan Samaria. Yudea dan Samaria adalah nama yang digunakan oleh Israel merujuk pada Tepi Barat.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Middle East Monitor, Senin (10/2), RUU itu menyusul Keppres yang ditandatangani Presiden AS Donald Trump untuk mencabut sanksi yang dijatuhkan di era pemerintahan Presiden Joe Biden terhadap Israel.
Senat Republik yang dipimpin Tom Cotton dan Claudia Tenney mendesak pemerintah AS untuk menyebut Tepi Barat yang dihuni hampir 3 juta warga Palestina itu sebagai Yudea dan Samaria di dokumen resmi.
"AS harus berhenti menggunakan istilah Tepi Barat yang bermuatan politis," kata Cotton dalam argumennya. Ia mengatakan, orang Yahudi memiliki hak hukum dan sejarah terhadap Yudea dan Samaria yang ada sejak ribuan tahun lalu.
Biara St. Geroge, dekat Yerikho dan Laut Mati di gurun Yudea. Foto: ImageBank4u/Shutterstock
Menurut mereka, istilah Tepi Barat adalah konsep yang membingungkan dan tidak masuk akal secara geografis, karena Yudea dan Samaria berlokasi di timur Israel.
ADVERTISEMENT
"Menyebut wilayah itu sebagai Tepi Barat seperti menyebut Pantai Timur AS sebagai Tepi Barat," kata mereka.
Berdasarkan solusi dua negara, Tepi Barat yang merupakan bagian integral dari negara Palestina di masa depan dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Israel memperluas kependudukannya di wilayah itu, meningkatkan jumlah pemukim yang tinggal di sana dan membuat kehidupan warga Palestina semakin sulit dalam upaya memaksa mereka keluar dari tanah leluhur mereka.