Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
Delegasi pejabat tinggi keamanan dan pertahanan Amerika Serikat (AS) dikirim oleh Presiden Joe Biden untuk mengunjungi Taiwan pada Selasa (1/3).
ADVERTISEMENT
Tindakan Biden memicu kemarahan China. Beijing sampai saat ini masih menganggap Taiwan sebagai bagian dari negaranya.
Biden sendiri memang mengirimkan eks Kepala Staf Gabungan AS, Mike Mullen ke Taiwan. Mullen secara khusus ditugaskan untuk memperkuat kolaborasi Amerika Serikat dan Taiwan.
"Amerika Serikat berdiri teguh di belakang komitmennya terhadap Taiwan," tegas Mullen, pada Rabu (2/3), seperti dikutip Reuters.
"Amerika Serikat akan terus menentang setiap perubahan sepihak terhadap status quo dan akan terus mendukung resolusi damai masalah lintas selat, konsisten dengan keinginan dan kepentingan terbaik rakyat Taiwan," kata Mullen kepada Presiden Taiwan Tsai Ing-wen seperti dikutip dari Reuters.
Kepada delegasi AS, Tsai mengatakan ancaman militer China terhadap Selat Taiwan dan kawasan terus meningkat. Sehingga mereka membutuhkan bantuan dari Negeri Paman Sam.
ADVERTISEMENT
"Taiwan telah bersumpah untuk membela diri jika diserang," tegas Tsai.
Menanggapi kunjungan utusan Biden, jubir Kemlu China Wang Wenbin mengingatkan bagi Beijing masalah Taiwan adalah yang paling sensitif. Segala bentuk komunikasi antar pejabat tinggi AS dan Taiwan pastinya akan membuat China kecewa.
"Keinginan rakyat China untuk mempertahankan kedaulatan negara dan integritas wilayah tidak akan goyah. Setiap AS mengirim dukungan kepada Taiwan pasti akan gagal," ujar Wang.
Dalam setahun, tindakan provokatif China terhadap Taiwan semakin meningkat. Bahkan pada pekan lalu, sembilan jet tempur China dilaporkan masuk wilayah udara Taiwan.
Pengerahan pesawat tempur terbanyak ke wilayah Taiwan terjadi pada 23 Januari 2022 lalu. Ketika itu, ada 39 pesawat tempur yang diterbangkan China untuk melintas di area Taiwan.
ADVERTISEMENT
Penulis: Sekar Ayu.