Amerika Serikat Pertimbangkan Vaksinasi COVID-19 untuk Anak di Bawah 5 Tahun

15 Juni 2022 16:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang anak laki-laki menerima vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech di Skippack, Pennsylvania, AS, Rabu (3/11). Foto: Hannah Beier/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang anak laki-laki menerima vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech di Skippack, Pennsylvania, AS, Rabu (3/11). Foto: Hannah Beier/REUTERS
ADVERTISEMENT
Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat (AS) mengadakan pertemuan ahli kesehatan. Mereka bakal membahas pemberian vaksin COVID-19 bagi populasi anak-anak di bawah lima tahun.
ADVERTISEMENT
Anak-anak dalam kelompok usia tersebut merupakan satu-satunya yang belum memenuhi syarat untuk vaksin COVID-19 di AS. Negara itu memiliki populasi sekitar 20 juta anak berusia empat tahun ke bawah.
Jika para ahli menyetujui pemberian vaksin Pfizer dan Moderna bagi mereka, maka usulan tersebut akan diteruskan ke komite Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Vaksinasi pertama lantas akan dimulai pekan depan. Gedung Putih mengatakan, AS akan mulai meluncurkan jutaan suntikan pada 21 Juni.
Ilustrasi hasil tes PCR COVID-19. Foto: Shutter Stock
FDA menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk memberikan vaksin bagi anak-anak dalam kelompok usia tersebut. Sebab, tingkat rawat inap dan kematian mereka lebih tinggi daripada di antara anak-anak dan remaja berusia 5-17 tahun.
Dari total kematian akibat COVID-19 di AS, 480 di antaranya adalah anak balita. Obesitas, gangguan neurologis, dan asma dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit. Tetapi, anak-anak tersebut tidak memiliki penyakit demikian.
ADVERTISEMENT
"Sebagian besar anak yang dirawat di rumah sakit karena COVID-19 tidak memiliki kondisi medis yang mendasarinya," tulis dokumen FDA, dikutip dari AFP, Rabu (15/6/2022).
Mereka juga berisiko tertular sindrom inflamasi multisistem pada anak-anak (MIS-C). Kelainan pasca-corona itu jarang ditemui, tetapi merupakan kondisi serius.
"Di antara anak-anak usia dua hingga 11 tahun yang dites positif COVID-19, 7,2 persen melaporkan gejala lanjutan pada 12 minggu," lanjut FDA, mengutip survei nasional di Inggris.

Uji Coba Vaksin

Vaksin Pfizer dan Moderna. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
Menjelang pertemuan, FDA mempublikasikan analisis independen dari kedua vaksin tersebut. Temuan itu menunjukkan, keduanya aman dan efektif.
Pfizer sedang mengajukan izin untuk pemberian tiga dosis sebanyak tiga mikrogram bagi anak usia enam bulan hingga empat tahun.
Sementara itu, Moderna meminta persetujuan dua dosis sebanyak 30 mikrogram untuk anak usia enam bulan hingga lima tahun.
ADVERTISEMENT
Vaksin-vaksin tersebut telah melewati uji coba yang melibatkan ribuan anak. Keduanya memiliki tingkat efek ringan serupa dengan kelompok usia yang lebih tua.
Perbandingan tingkat antibodi yang ditimbulkan juga serupa dengan populasi usia lain.
Ilustrasi vaksin Moderna. Foto: Dado Ruvic/REUTERS
Namun, Pfizer mencatat kemanjuran terhadap infeksi yang lebih tinggi, yakni 80 persen. Moderna menemukan tingkat kemanjuran sebesar 51 persen untuk kelompok usia enam bulan hingga usia dua tahun.
Sedangkan bagi kelompok usia dua hingga lima tahun, perusahaan itu mencatat 37 persen.
Kendati demikian, angka-angka tersebut hanya bersifat sementara. Moderna tengah mempelajari penambahan dosis ketiga yang bisa meningkatkan kemanjuran vaksinnya.