Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Amerika Serikat Tetapkan Kelompok Houthi sebagai Organisasi Teroris
5 Maret 2025 13:38 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Kementerian Luar Negeri AS pada Selasa (4/3) akan mengimplementasikan penetapan gerakan Yaman yang berafiliasi dengan Iran, Houthi, sebagai organisasi teroris asing. Ini diimplementasikan setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan akan menetapkan Houthi sebagai organisasi teroris pada awal tahun ini.
ADVERTISEMENT
"Aktivitas Houthi mengancam keamanan warga negara dan personel Amerika di Timur Tengah, keselamatan mitra wilayah terdekat kami, dan stabilitas perdagangan maritim global," kata Menlu AS Marco Rubio dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Rabu (5/3).
"Amerika Serikat tidak akan mentoleransi negara mana pun yang terlibat dengan organisasi teroris seperti Houthi atas nama menjalankan bisnis internasional yang sah," kata Rubio lagi.
Meski demikian, langkah itu memicu kekhawatiran berdampak pada keamanan wilayah dan memperparah krisis kemanusiaan di Yaman karena importir takut dikenakan sanksi oleh AS jika pasokan jatuh ke tangan Houthi.
"Penetapan seperti ini harus disertai dengan perlindungan dan jaminan yang tepat, baik bantuan kemanusiaan maupun kemampuan masyarakat untuk mengakses barang dan jasa utama secara komersial," kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric.
ADVERTISEMENT
"Sebagian besar barang kemanusiaan masuk melalui sektor swasta. Jika ini tidak memungkinkan, dampak kemanusiaannya sangat parah," kata Dijarric lagi sambil menyinggung bahwa sekitar 19 juta warga Yaman membutuhkan bantuan untuk menyelamatkan nyawanya.
Pada Januari, Trump menetapkan gerakan Houthi sebagai organisasi teroris asing. Keputusan itu diambil sebagai respons atas serangan Houthi terhadap kapal komersial dan kapal perang AS di Laut Merah.
Houthi dalam beberapa kesempatan menekankan, serangan mereka ke Laut Merah adalah simbol solidaritas terhadap Palestina. Selama nyaris tiga tahun terakhir wilayah Gaza di Palestina menjadi sasaran sersangan Israel.
Pada Januari, pemimpin Houthi mengatakan kelompoknya akan memonitor implementasi gencatan senjata antara Israel-Hamas dan melanjutkan serangan terhadap kapal komersial atau Israel jika kesepakatan dilanggar.
ADVERTISEMENT
Serangan itu mengganggu pengiriman global, memaksa perusahaan untuk mengubah rute perjalanan yang lebih jauh dan mahal di sekitar selatan Afrika.
Sebenarnya Houthi pernah ditetapkan sebagai teroris. Tetapi, keputusan itu dicabut Presiden ke-46 Amerika Serikat Joe Biden saat awal masa jabatannya.
Saat itu, Biden beralasan, dikeluarkannya Houthi dilakukan sebagai bagian dari upaya mengatasi masalah kemanusiaan di Yaman.