Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Amien: Kongres PAN seperti Kongres Teroris, Penyusup Bertato dan Banyak Polisi
26 Februari 2020 19:36 WIB
ADVERTISEMENT
Pendiri PAN Amien Rais muncul mengomentari Kongres PAN di Kendari pada 10-11 Februari, yang menetapkan Zulkifli Hasan kembali menjabat sebagai ketua umum 5 tahun mendatang.
ADVERTISEMENT
Dalam video di Instagram, Amien menyebut banyak kejanggalan, keanehan, dan keonaran di Kongres V PAN tersebut.
"Saya memang akhirnya harus tampil menyampaikan sudut pandang saya, yang saya lihat, yang saya saksikan, berbagai keanehan, kejanggalan, dari Kongres PAN ke-5 itu," ucap Amien Rais dikutip Rabu (26/2).
Amien menyebut Kongres itu melukai PAN karena menyuguhkan tontonan demokrasi jadi-jadian itu yang mungkin terburuk selama republik Indonesia ini.
"Partai lain enggak ada yang seburuk partai saya. Saya mohon maaf, mohon maaf, mohon maaf, kepada masyarakat Indonesia ini maupun para pendukung dan pemilih PAN yang hampir 10 juta itu," lanjutnya.
"Dan yang saya lihat lagi, waktu itu suasana di kongres itu seperti seolah-olah kongres para teroris. 1.300 polisi dikerahkan di halaman hotel, kemudian di lobi, di seluruh lorong lobi ada pagar betis," lanjut Amien.
ADVERTISEMENT
Bahkan, kata Amien, ada juga beberapa ratus Brimob kiriman dari Makassar. Padahal, peserta kongres yang punya hak pilih 590 orang, polisinya 1.300. Seolah-olah satu orang diawasi 2 polisi. Dia tak menyalahkan polisi.
"Dan yang lebih berat lagi, yang ini harus dituntaskan, kita minta pertanggungjawaban saudara ketua kemarin ini, ya, bagaimana mungkin ada puluhan penyusup, badannya besar, pakai tato tanpa pakaian yang rapi, tapi semua dikalungin dengan peserta peninjau. Ketika disuruh keluar tidak mau," beber Amien.
Dia menyebut ada 30 kader peserta PAN yang luka ringan dan 6 luka berat akibat insiden lemparan kursi. Amien menyebut memegang nama-nama korban.
"Saya sampai tidak tahan menitikkan air mata ketika melihat kepala mereka mengalir darah, kemudian jahitan di kening sampai 10 jahitan, ada yang lehernya, pokoknya saya tidak kuasalah menceritakan ini," tutur Amien.
ADVERTISEMENT
"Semuanya itu 30 dari peserta yang mendukung Mulfachri-Hanafi. Ini harus ada pertanggungjawabnya," tegasnya.
"Alhamdulillah, Bapak Kapolda Sultra sudah sampaikan, 3 pentolan penyusup huru hara semuanya bukan peserta PAN. artinya apa, siapa yang memasukkan?" tambahnya lagi.
kumparan sudah mengonfirmasi pernyataan Amien Rais ke Zulkifli Hasan, namun pesan WhatsApp hanya dibaca.