Amien Rais Akan Bentuk Partai Baru, Persiapan Sudah 70 Persen

6 Mei 2020 12:09 WIB
comment
68
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertemuan Eks Ketua Dewan Kehormatan Partai PAN Amien Rais dengan sejumlah tokoh yang mengusulkan bentuk PAN reformasi. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan Eks Ketua Dewan Kehormatan Partai PAN Amien Rais dengan sejumlah tokoh yang mengusulkan bentuk PAN reformasi. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
PAN kembali bergejolak setelah Wakil Ketua Umumnya, Hanafi Rais, mengundurkan diri dari PAN, Ketua Fraksi PAN, dan sebagai anggota DPR. Mundurnya Hanafi menunjukkan adanya permasalahan internal antara elite partai berlambang matahari ini.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, politikus senior PAN Putra Jaya Husein menjelaskan bahwa saat ini Amien Rais secara serius sedang mempersiapkan untuk membangun sebuah partai baru.
Menurut dia, persiapan pembentukan partai baru itu sudah 70 persen.
"Ya 70 persen lah. Tapi kemunduran Hanafi ini mempengaruhi percepatan pembentukan partai baru. Jadi jangan dibalik, bukan Hanafi itu bersikap karena ingin membuat partai baru, sikap Hanafi inilah yang mendorong keras kami berpikir untuk mendirikan partai baru," kata Putra saat dihubungi, Rabu (6/5).
Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais saat Rapat Kerja Nasional PAN Tahun 2019 di Millennium Hotel, Jakarta Pusat, Sabtu (7/12). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Menurut Putra, PAN saat ini sudah tidak lagi bersikap sesuai dengan tujuan dan cita-cita partai. PAN yang sekarang, kata dia, hanya menjadi alat politik pemuas segelintir elite partai yang ingin mendapatkan manfaat dari pengelolaan partai.
ADVERTISEMENT
"(PAN sekarang) selalu mengekor kepada siapa pun yang berkuasa. Nah, sekarang kalau PAN partai sudah enggak bisa lagi untuk tempat kita memperjuangkan kepentingan rakyat, ya kita membutuhkan kendaraan baru," ujar salah satu pendiri PAN itu.
Sebab, menurut Putra, mundurnya Hanafi dari kepengurusan PAN dan sebagai anggota DPR bukan lagi karena alasan sederhana. Menurut dia, keputusan itu pasti menyangkut hal yang sangat prinsip. Sehingga Hanafi memutuskan untuk mundur.
"Seorang waketum, ketua fraksi, dan anggota DPR RI suara terbanyak saja melepaskan jubahnya itu semua, pasti ada something wrong. Pasti ada masalah besar, kalau hanya masalah kecil mana mungkin Hanafi keluar dari DPR RI. Artinya ada yang sangat prinsip yang membuat dia melepaskan semua jabatannya itu," tutupnya.
ADVERTISEMENT
Wacana partai baru itu sudah muncul setelah Kongres PAN yang memenangkan Zulkifli Hasan atas Mulfachri Harahap. Amien Rais, menyebut kemenangan Zulhas penuh dengan kejanggalan, sehingga dia memikirkan partai baru yang sementara ini diberi nama PAN Reformasi.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.