Amien Rais Ingatkan Jangan Jadi Mahasiswa Amplop: Betapa Hina, Jadi Kleptokrat

11 April 2022 11:13 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Amien Rais di kantor Republika. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Amien Rais di kantor Republika. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Amien Rais, mengapresiasi gerakan mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI yang menggelar aksi demonstrasi hari ini, Senin (11/4).
ADVERTISEMENT
Meski demikian, ia juga mengingatkan mahasiswa agar tidak terpecah belah dengan mereka yang mendukung rezim yang anti rakyat dan pro oligarki hingga pro konglomerat.
"Pecah belah kekuatan mahasiswa adalah yang pasti akan dilakukan. Sebagai pemimpin mahasiswa yang dungu, bebal, dan berpikir miopik akan mencari dalih untuk terus mendukung rezim yang antirakyat dan pro oliogarki, pro konglomerat dan pro korporatokrat, dan pasti mereka berusaha memecah belah kekuatan mahasiswa," kata Amien dalam keterangannya yang disiarkan melalui Youtube Amien Rais Official, Senin (11/4).
Amien mengatakan, mahasiswa yang seperti itu pasti mendapatkan imbalan berupa amplop atau uang. Sehingga ia mengingatkan mahasiswa jangan sampai menjadi mahasiswa amplop.
"Imbalan yang diterima misalnya berupa amplop karena mereka termasuk mahasiswa amplop. Kalau mereka setelah lulus dan bekerja di mana saja termasuk jadi pejabat, bisa dipastikan akan menjadi kleptokrat yang terus maling atau merampok dan menjarah kekayaan negara," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
"Jadi betapa hinanya jadi mahasiswa amplop. Mereka merusak kampusnya, mereka merusak nama besar kampus masing-masing," lanjutnya
Amien juga menyebut, penguasa yang berjiwa otoriter akan melakukan segala cara dari soft approach sampai yang paling brutal untuk terus berkuasa. Hal ini, menurut dia, yang juga akan dilakukan lingkaran Jokowi agar 3 periode bisa terealisasi demi duet Jokowi-Luhut.
"Akhirnya rezim yang sedang berkuasa yang ingin mengamandemen konstitusi supaya ada periode ketiga untuk duet Jokowi-Luhut, bisa disebut duet Jolut, akan terus menggunakan cara apa pun untuk melanggengkan kekuasaan otoriternya," ujarnya.
Untuk itu, ia mengingatkan mahasiswa pesan Sukarno bahwa masih lebih mudah melawan penjajahan Belanda karena secara fisik lebih mudah dibedakan.
Presiden Joko Widodo menghadiri Silaturahmi Nasional Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Tahun 2022 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (29/4/2022). Foto: Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden
"Sementara kita orang Indonesia umumnya berkulit sawo matang, rambut hitam, dan sebagainya. Namun perjuangan harus terus berjalan, terus dan terus, sampai akhirnya Allah SWT membukakan pintu kemenangan bagi rakyat Indonesia," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Terakhir, Amien berpesan kepada mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi dengan tertib dan mewaspadai penyusup.
"jadi selamat unjuk rasa dengan tertib tanpa merusak kantor-kantor pemerintah, tanpa anarki, waspadai penyusup-penyusup terlatih, bersihkan niat, dan jangan jumawa. Saya yakin seperti firmal Allah dalam Al-Quran, jadi bila yang hak yang benar telah tiba, yang batil, yang palsu, yang hoaks, yang rusak pasti sirna," pungkasnya.