Amien Rais soal Jokowi Marahi Menteri: Anak Kelas 6 SD Saja Tersenyum

2 April 2022 17:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
Amien Rais Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Amien Rais Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais mengkritik aksi marah Presiden Jokowi kepada jajaran kabinet. Amien mencatat Jokowi sudah dua kali memarahi kabinetnya.
ADVERTISEMENT
Jokowi memarahi dan menegur para menteri terkait tingginya tingkat impor yang dilakukan beberapa kementerian dan BUMN.
"Jadi saya melihat kemarin Presiden Jokowi ini marah-marah dua kali. Pertama di Jakarta, yang kedua di Bali. Dia bilang jengkel, dia marah kemudian dia menghujat beberapa menterinya," kata Amien dalam video yang diunggah di YouTubenya, Sabtu (2/4).
Amien Rais dan Logo Partai Ummat. Foto: Dok. Istimewa
"Kemudian menghujat para pejabat tinggi yang lain tanpa menyadari yang milih menteri kan dia," sambung Amien.
Amien mengaku heran mengapa Jokowi seolah menghujat menteri yang ditunjuknya sendiri. Ia yakin dalam memilih menteri, seharusnya seorang presiden sudah memahami orang yang tepat.
"Jadi kenapa dipilih sendiri dihujat sendiri. Ini bagi anak SD kelas 6 saja tersenyum. Bagaimana mungkin seorang pemimpin menetapkan pembantunya itu, menterinya itu," kata dia.
ADVERTISEMENT
Karena itu, menurut dia, ketika Jokowi marah kepada menteri, sama saja sedang memarahi dirinya sendiri.
"Nah presiden ketika marah-marah Sebenarnya dia sedang memarahi dirinya sendiri," ucapnya.
Eks Ketua MPR ini lantas menyinggung soal reshuffle. Ia mengatakan seharusnya ada pihak yang meminta presiden memilih orang yang tepat.
"Di negeri kita ini ada keanehan cara berpikir ya jadi setiap kali ada reshuffle akan diadakan kemudian semua itu hak prerogatif presiden 'sudah di kantong saku Bapak Presiden yang tahu hanya Allah dan Bapak Presiden' seolah-olah siapa sih Presiden itu," kata dia.
"Saya belum pernah mendengar ada pejabat yang ditanya wartawan mengatakan walaupun presiden punya hak prerogatif tapi saya minta supaya yang dipilih itu first close politik jangan yang kaleng-kaleng jangan yang abal-abal jadi tolong sesuai keahliannya kemudian track record-nya dilihat dan lain-lain. Tapi semuanya mengatakan semua terserah Bapak Presiden," tutup Amien.
ADVERTISEMENT