Amien Rais Soal Reklamasi: Para Cukong Punya Sebutan untuk Indonesia

30 November 2017 11:58 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Amien Rais (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Amien Rais (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais, masih menyuarakan penolakan terhadap proyek reklamasi di Teluk Jakarta. Ia menilai Indonesia sebagai negara dengan korporasi besar seperti tengah diobok-obok pihak asing.
ADVERTISEMENT
Amien juga kembali menuding jika 17 pulau yang menjadi pengerjaan reklamasi dari pemerintahan pusat adalah bohong belaka. Ia percaya, banyak yang masyarakat Indonesia yang terang-terangan menolak reklamasi.
“Saya hidup 74 tahun baru sekarang saya melihat indonesia separah seperti saat ini. Karena indonesia sudah menjadi negara korporasi, ada kekuatan negara di atas negara. Ini fenomena yang sangat berbahaya,” kata Amien, di Uhamka, Jakarta, Kamis (30/11).
Perkembangan Reklamasi Teluk Jakarta (Foto: ANTARA/Ahmad Subaidi)
zoom-in-whitePerbesar
Perkembangan Reklamasi Teluk Jakarta (Foto: ANTARA/Ahmad Subaidi)
“Ïndonesia masa depannya gelap, tiba-tiba menjadi bangsa marmut. Ada something wrong dengan mental indonesia yang besar ini.”
Sebelumnya, Amien memang pernah mengatakan jika reklamasi adalah proyek yang sedianya sudah disiapkan untuk Beijing. Seperti, kapal Beijing bisa saja nanti dengan mudah masiuk ke perairan Indonesia hingga berlabuh. Indonesia jelas tujuan yang menggiurkan negara lain.
Reklamasi Jakarta (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Reklamasi Jakarta (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Kemudian, di hadapan mahasiswa Uhamka, mantan ketua MPR itu bercerita soal seorang teman penguasa yang menjalin kerjasama dengan para pengusaha besar dari Beijing. Ämien pun mendapatkan pernyataan yang mungkin membuat gerah.
ADVERTISEMENT
“Saya punya teman penguasa dan temannya para cukong. Menurut cukong semua Indonesia itu tolol. makanya kita dikuasai China. Kita negara yang kaya, punya telur, emas tapi sayangnya yang kita berikan itu ayamnya,”pungkas Amien.