Amien Rais: Sudah Waktunya Good Bye Sir, Biar Prabowo yang Ambil Alih

5 Juni 2024 14:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pimpinan MPR usai bertemu dengan Ketua MPR 1999-2004 Amien Rais. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pimpinan MPR usai bertemu dengan Ketua MPR 1999-2004 Amien Rais. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua MPR periode 1999-2004 Amien Rais menyentil adanya kekuasaan yang melakukan cawe-cawe sehingga membuat demokrasi Indonesia memburuk.
ADVERTISEMENT
Amien mengatakan sebaiknya kekuatan penguasa itu berhenti melakukan cawe-cawe dan menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto.
"Jadi saya pikir sudah waktunya good bye sir please go back to your asal-usul, kemudian enggak usah cawe-cawe lagi," kata Amien usai bertemu pimpinan MPR di Gedung DPR, Senayan, Rabu (5/6).
"Biarlah Pak Prabowo ambil alih dengan dukungan mayoritas parpol dan masyarakat Indonesia, mudah-mudahan ada harapan," lanjutnya.
Dia menuturkan saat ini demokrasi Indonesia semakin buruk dan harus segera diselamatkan.
"Jadi semua mengatakan ada back sliding democracy, gelontor bahkan ada yang mengatakan risk to the bottom gara-gara demokrasi yang rusak ini, semua lantas masuk ke jurang yang paling dalam," ucap Amien.
Prabowo Subianto bersama putranya bersilaturahmi Lebaran hari kedua mengunjungi Presiden Jokowi, Kamis (11/4/2024) Foto: Dok Tim Prabowo
Dia menuturkan masih ada harapan untuk memperbaiki demokrasi ke depan. Amien ingin seluruh kekayaan Indonesia dipergunakan sebanyak mungkin untuk kesejahteraan masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Jadi saya tadi menyampaikan jangan pernah pesimis, ini negeri yang diberkati dari langit yang maha kuasa yang maha esa. Jadi yang penting adalah di bawah perut bumi kita ini apakah di Papua, di Sumatera, di Kalimantan, di Sulawesi itu oleh Allah untuk kita lebih dulu jadi sebesar-sebesarnya kemakmuran rakyat bukan kemakmuran konglomerat," tutup eks Ketum PAN itu.