AMIN Disebut Menguat di Jatim, NU Dinilai Lebih Dekat Cak Imin Ketimbang Mahfud

20 Oktober 2023 14:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
Pasangan bacapres dan bacawapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) mendaftar sebagai kandidat Pilpres 2024 ke KPU RI, Jakarta Pusat, Kamis (19/10/2023). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan bacapres dan bacawapres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) mendaftar sebagai kandidat Pilpres 2024 ke KPU RI, Jakarta Pusat, Kamis (19/10/2023). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Penunjukan Mahfud MD sebagai bacawapres mendampingi Ganjar Pranowo disebut tidak akan menggoyahkan dukungan warga Nahdlatul Ulama (NU) kepada pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).
ADVERTISEMENT
Pasalnya menurut Dosen Pascasarjana Universitas Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, Ahmad Sahidah, pasangan AMIN sudah bergerak menyapa kalangan nadhliyin lebih dulu dan diyakini mampu mewujudkan aspirasi dan harapan warga NU.
"Kalau suara Jawa Timur akan diperebutkan memang. Tetapi konsolidasi AMIN selama ini lebih awal kepada para kiai, pondok pesantren, dan nahdliyin. Dan AMIN berselawat saya pikir itu slogan yang akan mampu menembus emosional santri. Pilihan-pilihan santri sejak awal sudah terpatri di situ menurut saya," jelas dia, Jumat (20/10).
Terlebih, Ahmad menambahkan, jaringan dan hubungan emosional Muhaimin Iskandar dengan NU lebih kuat dibanding Menko Polhukam tersebut. Apalagi cicit pendiri NU KH Bisri Syansuri itu memimpin partai dengan basis utamanya adalah warga NU.
ADVERTISEMENT
"Cak Imin tetap kuat. Karena basisnya basis tradisional dan jaringannya partai serta pondok," jelas akademisi yang pernah menjadi dosen di Universitas Utara Malaysia (UUM), yang terletak di Sintok, Kedah, ini.
Bacapres-bacawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Makam Sunan Ampel, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (9/9/2023). Foto: Zamachsyari/kumparan
Sementara Mahfud MD selama ini dikenal lebih banyak berkiprah di organisasi dan lembaga yang tidak ada kaitan dengan NU. Seperti menjadi dosen Universitas Islam Indonesia (UII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), bahkan turut mendirikan Partai Amanat Nasional (PAN), yang semuanya identik dengan kelompok modernis.
Dia menambahkan Mahfud hanya pernah menjadi Ketua Dewan Kehormatan dan Guru Besar (DKGB) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU). Itu juga pada akhir-akhir ketika ada keinginan mendorongnya maju pada pilpres periode sebelumnya.
"Itu (menjadi pengurus ISNU) lebih kepada ikhtiar saja menurut saya. Jadi rekam jejaknya tidak dekat kalau mau membidik suara nahdliyin. Secara emosional kurang menurut saya dibanding Cak Imin," ucap penulis buku 'God, Man, and Nature' dan 'Kehendak Berkuasa dan Kritik Filsafat ini'.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, yang bisa diharapkan Mahfud MD adalah suara dari warga Madura. Dia memiliki ikatan emosional dengan orang Madura karena berasal dari pulau garam tersebut.
“Tapi, itu juga tidak ada jaminan," jelas intelektual yang juga warga Madura ini.
Anies Baswedan bertemu para kiai dan gus dalam safari politiknya ke Surabaya, Jawa Timur. Foto: Dok. Istimewa
Karena itu dia menampik suara pasangan AMIN jeblok di Jawa Timur, seperti temuan sejumlah lembaga survei. Dia meragukan hasil sigi tersebut. "Survei itu kan ada dua ya. Survei yang diinginkan oleh pemesan. Dan survei yang angka sesungguhnya sengaja disimpan karena terkait strategi politik," paparnya.
Sementara di permukaan sendiri yang bisa disaksikan semua orang, imbuhnya, dukungan kepada pasangan dari Koalisi Perubahan ini sangat masif. Masyarakat antusias menyambut Anies dan Muhaimin ketika kunjungan atau menggelar kegiatan di Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
"Jadi tidak bisa disembunyikan lagi bahwa ada gelegak perubahan yang sebenarnya diinginkan masyarakat. Karena memang kalau ingin perubahan, ingin ada corak kepemimpinan baru, ya harus AMIN menurut saya," tandasnya.
(PNS)