AMIN Disebut Raih Momentum, Potensi Menang Dinilai Makin Besar

11 Januari 2024 10:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar saat debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Kompleks GBK, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar saat debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Kompleks GBK, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejak Desember 2023, paslon 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) disebut telah menemukan momentum terbaiknya. Potensi paslon ini memenangkan Pilpres disebut kian membesar, baik dalam dua putaran atau satu putaran.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan oleh pengamat bisnis dan kebijakan, Nur Iswan, Kamis (11/01/24). Membesarnya peluang dan tibanya momentum AMIN ini, jelas Iswan, disebabkan beberapa realitas maupun indikasi.
“Tren dukungan di darat dan di udara terhadap paslon 01, meningkat secara signifikan. Secara ilmiah, mayoritas lembaga survey menempatkan Paslon Nomor 01 telah menyalip 03 dan mulai membuntuti 02,” kata alumni School of Public Policy and Administration Canada ini.
Selain itu, lanjut Iswan, faktor kedua yakni “Gibran’s Effect” sepertinya telah menyadarkan pemilih bahwa ada sesuatu yang salah dalam prosesnya. “Rakyat kita cerdas dan memprotes itu pemaksaan konstitusi dengan cara memindahkan dukungannya. Tak heran jika 02 stagnan bahkan cenderun menurun,” urainya.
Cawapres Gibran Rakabuming Raka menyalami Capres Anies Baswedan dalam acara pengundian nomor urut ketiga pasangan capres-cawapres di KPU RI, Jakarta, Selasa (14/11/2023). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Masih soal Gibran, tegas Iswan, masyarakat melihat bahwa kematangan dan tempaan pengalaman adalah faktor penting untuk Pemimpin. Apalagi memimpin Indonesia yang tantangan kedepannya besar.
ADVERTISEMENT
“Kematangan dan pengalaman itu tidak bisa diwariskan otomatis. Tidak juga bisa dibeli karena Tidak ada toko yang menjual pengalaman dan kematangan. Itu harus dialami sendiri dengan durasi tempaan yang panjang," beber Iswan.
Faktor ketiga, ucap Iswan, performa debat Pilpres kali ini memberi dampak besar pada preferensi pemilih. Ini menyangkut pemenuhan rasa ingin tahu pemilih pada paslon.
“Pascadebat terakhir, performa debat capres 02 boleh dikatakan enggak oke banget. Malah saat debat dan bahkan usai debat, yang menonjol adalah amarah dan kejengkelan. Diksi kata goblok dan umpatan bangsat dari pendukungnya telah meruntuhkan simpati pemilih. Masa pemimpin gampang marah. Masa pendukungnya mengumpat. Enggak bahaya tah?” kata Iswan.
Capres nomor urut satu Anies Baswedan (kanan), capres nomor urut dua Prabowo Subianto (kiri), dan capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo beradu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Faktor terakhir, tegas Iswan, jika dilihat dengan seksama maka mulai terjadi migrasi besar-besaran, pameran keberanian bersikap dan pertunjukan protes dari elite atu tokoh-tokoh maupun akar rumput.
ADVERTISEMENT
“Protes seorang Ketua RT di Jawa Tengah atas upaya intervensi, keberanian JK turun gunung, sikap wapres yang berbeda dengan presidennya dalam mengomentari debat capres kemarin adalah indikasi kuat yang menguntungkan paslon di luar 02. Keuntungan besar tentu saja diraih oleh paslon 01. Meskipun, untuk paslon 03 juga terdampak meski kecil tapi tampak makin pede lagi dan bersemangat,” ungkap Iswan.
Iswan memprediksi fenomena dan momentum ini akan terus berlangsung. Laju pergerakan Prabowo-Gibran sepertinya tak lagi akan semudah sebelumnya.
“Pergerakannya akan dihadang secara serius tak hanya oleh pasangan 01 Anies-Imin, tapi juga oleh Paslon 03 Ganjar-Mahfud. Lihat saja pidato Megawati Pada HUT PDIP kemarin. Juga statemen Pak JK dan Pak KH Maruf Amin dalam beberapa hari terakhir,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
(IK)