AMIN Sumut: Quick Count Berbeda dengan Database Timnas

15 Februari 2024 16:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon presiden dan wakil presiden 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar gelar konferensi pers di markas Timnas AMIN di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Calon presiden dan wakil presiden 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar gelar konferensi pers di markas Timnas AMIN di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Rabu (14/2/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
AMIN Sumut berkomentar soal hasil hitung cepat atau quick count dari sejumlah lembaga survei. AMIN Sumut tetap berpatokan pada real count KPU.
ADVERTISEMENT
“Terkait dengan quick count yang muncul ya kita belum anggap itu sebagai sebuah keputusan,” kata Juru Bicara AMIN Sumut Tumpal Panggabean pada Kamis (15/2).
“Kita berpatokan pada real count KPU dan database Timnas AMIN juga menunjukkan perolehan angka yang berbeda dengan quick count,” sambungnya.
Menurut Tumpal, ada kecurangan yang terjadi saat pemungutan hingga perhitungan suara kemarin. Jadi, dia mengimbau relawan untuk terus mengawal.
“Maka kita merasa berkepentingan mengawal semua suara dari semua TPS dan Timnas juga mengimbau agar semua relawan terus mengawal suara di TPS, perhitungan yang sekarang sudah selesai, mungkin sekarang menuju ke PPK,” kata dia.
“Terkait dengan kecurangan-kecurangan yang ada di lapangan, tim hukum kita sedang mentabulasi dan menyiapkan barang bukti terhadap kecurangan-kecurangan tersebut,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Katanya, bentuk kecurangan yang terjadi bermacam-macam. Misalnya, mulai dari penghitungan suara, penginputan, hingga teknis-teknis pemungutan.
“Jadi semua sedang dilakukan tabulasi pengumpulan data dan bukti untuk dilakukan gugatan hukum secara menyeluruh, nanti tentu digabungkan dengan Timnas AMIN, gitu,” jelasnya.
Sejauh ini, hasil quick count menunjukkan pasangan 02 Prabowo-Gibran unggul di beberapa lembaga survei dengan persentase suara mendekati 60 persen.
Sementara, pasangan Anies-Muhaimin berada di urutan kedua. Sedangkan Ganjar-Mahfud menduduki posisi paling bawah, persentasenya bahkan tak lebih dari 17 persen.