Amran Syukuri Produksi Beras 2 Bulan Terakhir Meningkat: Krisis Pangan Terhindar

21 Agustus 2024 1:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat melakukan kunjungan kerja di Kalimantan Tengah, Selasa (20/8/2024). Dok. Istimewa Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat melakukan kunjungan kerja di Kalimantan Tengah, Selasa (20/8/2024). Dok. Istimewa Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mensyukuri produksi beras selama dua bulan terakhir yang meningkat sehingga Indonesia terhindar dari krisis pangan.
ADVERTISEMENT
Hal itu ia ungkapkan saat rapat koordinasi optimalisasi lahan (OPLAH) dan percepatan cetak Sawah di Kalimantan Tengah pada Selasa (20/8).
"Alhamdulillah, terima kasih semua teman-teman terjadi peningkatan dua bulan terakhir produksi beras sehingga krisis pangan terhindar," ujarnya.
Kendati demikian, ia memperingatkan agar peningkatan itu dipertahankan dan terus dimaksimalkan karena krisis pangan telah menimpa banyak negara lain di dunia. Dampak krisis pangan, kata Amran, akan menimbulkan benturan atau konflik sosial yang berbahaya.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat melakukan kunjungan kerja di Kalimantan Tengah, Selasa (20/8/2024). Dok. Istimewa Foto: Dok. Istimewa
"Ke depan kita harus waspada pangan, energi kalau krisis terjadi itu bisa konflik sosial di antara kita, bisa terjadi benturan di antara kita dan pemerintah itu terancam. Saya ulangi kalau krisis pangan terjadi itu bisa terjadi konflik sosial," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, jika krisis pangan menimpa, bukan hanya huru-hara yang terjadi melainkan mengancam kehidupan seluruh negeri itu sendiri. Dengan kata lain, krisis pangan "tidak ada obatnya”.
“Kalau krisis ekonomi terjadi maka sektor pertanian terjajah, krisis kesehatan kita bisa atasi dengan aparat, penegak hukum dan pemerintah turun tangan. Tetapi kalau krisis pangan tidak ada obatnya, karena tidak ada pangan tidak ada negara, tidak ada pangan tidak ada makanan, tidak ada pangan tidak ada kehidupan,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia optimistis bahwa Indonesia mampu mewujudkan swasembada pangan dengan target tiga tahun. Sebab, Indonesia sebelumnya sudah pernah swasembada ketika masa Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Amran sebagai menterinya.
“Sebenarnya Indonesia sudah pernah swasembada 3 kali yakni 2017, 2019 dan 2020. Kita ingin swasembada lagi," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
(LAN)