Amuk Fahri Hamzah ke Sohibul Iman

8 Maret 2018 12:40 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fahri Hamzah (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Fahri Hamzah (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Perseteruan antara Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dengan Presiden PKS Sohibul Iman tak juga berujung. Bahkan hari ini, Fahri melaporkan Sohibul ke polisi. Amukan Fahri kepada Sohibul via twitter pun semakin menjadi-jadi bertagar #UntukKebaikanPKS.
ADVERTISEMENT
Fahri menyebut keputusannya untuk melaporkan Sohibul, adalah murni sebagai seorang warga negara yang ingin meluruskan duduk perkara. Fahri menyebut, Sohibul Iman sudah melampaui batas dan menggiring isu tak benar tentang dirinya via media.
"Saudara @msi_sohibuliman sudah melampaui batas, karena membuat wawancara dan kampanye media bahwa “Fahri Berbohong dan Membangkang”, begitulah berita membanjiri media sejak 1 Maret 2018 lalu," cuit Fahri.
Fahri dan Sohibul bersitegang sejak Sohibul menganggap kursi pimpinan DPR yang diduduki Fahri merupakan jatah PKS, padahal Fahri telah dipecat dari PKS pada 2016. Saat itu, Fahri dianggap telah melanggar banyak aturan partai dan cenderung membela Ketua DPR Setya Novanto yang terjerat sejumlah kasus korupsi.
Fahri berkukuh dirinya tak sesuai dengan tuduhan-tuduhan tersebut, sebab pada 2016 lalu pengadilan menyatakan pemecatan terhadap dirinya tidak sah. "Saya merasa sedang dirusak dan dihilangkan. Padahal pengadilan memenangkan saya," kata Fahri.
ADVERTISEMENT
Perjalanan Fahri menggugat keputusan PKS di pengadilan hingga memenangkannya, juga dicuitkannya via twitter.
"Saya telah menempuh jalur hukum sejak 20 April 2016, ketika saya mengajukan gugatan perdata ke PN Jaksel atas pemecatan saya yang saya anggap tidak berdasar dan manipulatif. Alhamdulillah 14 Desemeber 2016 gugatan saya diterima dan pemecatan dinyatakan tidak sah," papar Fahri.
"Persis setahun kemudian 14 Desember 2107, Pengadilan Tinggi Jakarta juga memenangkan saya atas banding yang diajukan @msi_sohibuliman dkk. Pengadilan meminta saya dipulihkan, kita menunggu kasasi tetapi gangguan dilontarkan silih berganti," lanjutnya.
Bergulirnya kasus perseteruan ini, kata Fahri, secara sistematis berpotensi merusak nama PKS. Hal itu tentu tak sesuai dengan visi PKS yang menurutnya memegang teguh nilai keadilan dan keislaman. "Bagaimana kita membiarkan para pelaku perbuatan melawan hukum menggunakan partai untuk membela diri?" tanya Fahri.
ADVERTISEMENT
Fahri berpendapat, banyak cerita fiksi yang terus dikembangkan di dalam internal partai terhadap publik terkait dirinya. Fahri bahkan menduga, pemecatan terhadap dirinya dua tahun silam adalah kesengajaan dan bukan akibat pelanggaran.
Dugaan itu diutaran Fahri saat me-reply sebuah kicauan dari akun @samsaramerdeka yang menyebut pemecatan terhadap Fahri adalah bagian dari 'pembersihan etalase PKS'.
"Jadi ada dugaan pemecatan saya dan beberapa kader PKS itu adalah program bukan akibat dari pelanggaran. Dan makin lama itu yang nampak," paparnya.
Di antara sejumlah cuitan Fahri terhadap Sohibul yang bernada amukan, Fahri juga mengenang perjalanan politiknya bersama PKS sejauh ini. Sehingga apa yang dilakukan Sohibul, menurutnya telah merusak reputasi dia.
"Saya mengikuti kaderisasi berjenjang bahkan sebelum partai terbentuk sekitar 1992 (Lebih 1/4 abad lalu) dan setengah dari umur terbaik saya ini telah ada dalam keterlibatan penuh," ucap Fahri.
ADVERTISEMENT
"Sekarang ada yang bilang itu semua bohong. Setelah sejarah saya dihapus, saya akan dikubur habis," pungkas dia.
Meski beberapa kali Fahri menyebut (mention akun) Sohibul dalam cuitan-cuitannya, tak ada satu pun cuitan Fahri yang di-reply dan dibalas Sohibul. Cuitan terakhir di akun twitter Sohibul diunggah pada Selasa (6/3) lalu. Isinya, tak ada kaitannya dengan perseteruan tersebut.
"Biarlah api terus membara, membakar, dan melumat semua yang dihinggapinya. Pada saatnya dia akan padam sendiri dan tinggalkan abu. Biar pula air itu mengalir apa adanya, tanpa gemuruh, menyejukkan dan menyuburkan setiap desa yang dilewatinya. Sebelum dia hilang di samudra luas," cuit Sohibul.
Entah apa maksud Sohibul yang dikenal sebagai politisi santun dan bersih ini berkicau seperti itu. Mungkin saja dia menyindir orang-orang yang mementionnya dengan marah.
ADVERTISEMENT
Ketika dihubungi kumparan (kumparan.com) melalui pesan singkat, Sohibul enggan berkomentar terkait pelaporan Fahri terhadap dirinya. “Tidak ada yang perlu dikomentari,” tuturnya.