Amunisi Sisa Latihan TNI AU Diduga Jadi Pemicu Ledakan di Riau

20 Juli 2017 18:55 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ledakan. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ledakan. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Satu orang warga Rokan Hulu, Riau, bernama Swanda tewas dalam insiden ledakan yang diduga dari sisa amunisi latihan Korp Pasukan Khas (Korpaskhas) TNI AU, Kamis (20/7) siang. Kadispen AU Marsma TNI Jemi Trisonjaya mengatakan TNI AU tengah menyelidiki insiden tersebut.
ADVERTISEMENT
"TNI AU menyatakan keprihatinannya atas kejadian ledakan di Rokan Hulu, Riau, dan menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang terkena ledakan meskipun belum diketahui secara pasti apakah ledakan berasal dari amunisi sisa latihan Korpaskhas atau bukan," kata dia di Jakarta, Kamis (20/7) seperti dilansir Antara.
Selain korban tewas, dalam ledakan itu tercatat ada 5 orang mengalami luka. TNI AU, kata Jemi, akan bertanggung jawab untuk menanggung semua biaya pengobatan warga masyarakat yang terkena ledakan maupun yang korban meninggal dunia.
"Saat ini TNI AU beserta aparat Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Rokan Ulu dan pemerintah daerah setempat tengah serius melakukan penyelidikan terhadap insiden ledakan yang terjadi di Dusun Karya Bakti RT 01/RW 02, Desa Pasir Utama, Kecamatan Rambah Samo, Kabupaten Rokan Ulu, Riau, Kamis," katanya.
ADVERTISEMENT
Ledakan yang menewaskan 1 orang warga itu terjadi pada Kamis (20/7) pukul 11.30 WIB. Ledakan terjadi di areal perkebunan milik warga.
Kadispen TNI AU Jemi Tri Sonjaya (Foto: David Pratama/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kadispen TNI AU Jemi Tri Sonjaya (Foto: David Pratama/kumparan)
Sebelum ledakan, pada pagi harinya di sekitar kawasan Bandara Tuanku Tambusai atau 6 km dari lokasi ledakan terdapat latihan Korpaskhas dengan Sandi Trisula Perkasa. Latihan itu berlangsung sejak 17-20 Juli 2017.
"Sebenarnya sesuai dengan prosedur latihan yang berlaku, masyarakat dilarang memasuki daerah latihan sebelum dinyatakan aman oleh pejabat berwenang," kata Jemi.
Dalam latihan Paskhas tersebut, kata dia, dilaksanakan operasi 'serangan fajar' dengan menggunakan peluru tajam termasuk amunisi dan ledakan granat kejut.
Latihan yang dimulai dari pukul 06.00 WIB hingga 09.00 WIB itu berlangsung dengan lancar dan aman. Namun, tiba-tiba sekitar pukul 11.30 WIB di areal perkebunan warga terjadi ledakan.
ADVERTISEMENT
"Secara paralel tim Korpaskhas juga sedang melakukan penyelidikan untuk meyakinkan kronoligis kejadian ledakan dan sebab-sebabnya," ujarnya.
Saat ini, seluruh pasukan Paskhas yang terlibat dalam latihan sudah ditarik dari tempat latihan. Mereka ditempatkan di Bandara Tuanku Tambusai.
Sementara, pihak TNI AU kini masih terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, Kepolisian maupun Kodim dan Pemda setempat untuk melakukan pertolongan kepada korban dengan melakukan perawatan korban ke rumah sakit setempat.