Anak-anak Bukit Duri yang Kena Gusur Bisa Sekolah di Dekat Rusun

11 Juli 2017 11:17 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penertiban kawasan Bukit Duri. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penertiban kawasan Bukit Duri. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggusur bangunan di Bantaran Sungai Kali Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta Selatan, pada hari ini, Selasa (11/7). Sebanyak 355 bangunan dirobohkan untuk menanggulangi banjir di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, pemerintah sudah memfasilitasi anak-anak Bukit Duri agar bisa bersekolah di sekolah dekat rumah susun yang mereka tempati sekarang. Warga Bukit Duri yang terkena penggusuran diberi tempat tinggal baru di Rusun Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur.
"Kami putuskan untuk anak-anak sekolah, bisa langsung ditempatkan di sekolah terdekat tanpa melalui proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)," jelas Djarot saat ditemui di Balai Kota, Jalan Merdeka Selatan, Selasa (11/7).
Djarot Saiful Hidayat (Foto: Diah Harni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Djarot Saiful Hidayat (Foto: Diah Harni/kumparan)
Hal itu, kata Djarot, agar anak-anak yang sebelumnya sekolah di daerah bantaran Sungai Ciliwung, tidak terlantar ketika pindah ke tempat tinggal mereka sekarang. "Jadi dia ada jalur pindahan ke sana. Sehingga anak anaknya tidak terlantar, harus sekolah," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Pembongkaran berlangsung di RT 01, 02, 03, 04 RW 012, Kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah menyediakan tempat relokasi terhadap warga yang terkena penertiban.
"Mereka sekarang sudah direlokasi di rusun-rusun di Jakarta Timur dan mereka sudah nyaman tidur di rusun, enggak ada nyamuk. Untuk anak sekolah ditangani Dinas Pendidikan dengan perlakuannya khusus akan ditempatkan di SD terdekat, SMP-SMA terdekat," kata Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Teuku Iskandar mengatakan bahwa dari total target 19 kilometer yang bakal mendapatkan penataan. Saat ini, penataan baru mencapai 9 kilometer.