Anak di Sukabumi Bunuh Ibu lalu Kasih Rp 300 Ribu ke Tetangga: Tolong Bunuh Saya

15 Mei 2024 11:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rahmat alias Herang. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rahmat alias Herang. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rahmat alias Herang (25 tahun) membunuh ibu kandungnya, Inas (43), memakai garpu tanah di rumahnya di Kampung Cilandak, Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi.
ADVERTISEMENT
Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Ali Jupri mengatakan peristiwa itu terjadi pada Senin (13/5) sekitar pukul 17.30 WIB.
"Tersangka mendatangi ibunya dan langsung memukulkan sebuah garu atau garpu tanah yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Adapun luka yang ada di bagian dada, muka, leher dan kepala," ujar Ali kepada kumparan.
"Dari keterangan yang didapat dari tersangka, ibunya tidak melawan karena saat itu ibunya sedang tidur," lanjutnya.
Setelah membunuh ibunya, pelaku tidur di kamarnya dengan keadaan pakaian yang berlumuran darah korban. Lalu pada keesokan hari, Selasa subuh (14/5), pelaku bangun kemudian pergi dengan membawa uang kurang lebih Rp 300 ribu lalu menemui tetangganya.
"Dia berkata kepada tetangganya, 'Pak tolong bunuh saya ini ada uang Rp 300 ribu, saya kasih, bunuh saya, saya telah membunuh ibu saya'. Itu yang disampaikan oleh tersangka," ujar Ali.
ADVERTISEMENT
Dari sana, warga mendatangi rumah yang menjadi tempat kejadian pembunuhan itu dan korban ditemukan sudah tewas berlumuran darah. Warga kemudian melaporkan kejadian ini ke polisi.
Ali menyatakan pada saat itu di rumah hanya ada pelaku dan korban. Sedangkan sang ayah sudah meninggal dunia.

Motif Masih Didalami

Lokasi seorang anak yang membunuh ibu kandungnya di rumahnya di Kampung Cilandak, Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi. Foto: kumparan
Belakangan muncul kabar kalau pembunuhan tersebut terjadi akibat pelaku yang kesal tak dibelikan motor.
Lalu apa respons polisi mengenai hal tersebut?
Ali membantah kalau alasan pelaku menghabisi nyawa ibunya karena persoalan motor. Menurut Ali, dari pengakuannya aksi keji itu dilakukan pelaku karena marah terhadap korban.
"Pelaku kita tanya ya marah saja sama ibunya. Maka kita dalami apa penyebab kemarahan dari pelaku. Cuman pengakuan soal motor tidak ada," ujar Ali.
ADVERTISEMENT

Hasil Autopsi

Dokter forensik RSUD R Syamsudin SH, Kota Sukabumi, dr Nurul Aida Fathia, mengungkap hasil autopsi terhadap jenazah korban. Autopsi yang dilakukan di kamar mayat RSUD R Syamsudin SH itu rampung pada Selasa malam.
“Kita lakukan pemeriksaan luar terlebih dahulu. Terus sekitar pukul 17.00 WIB, Kita temukan ada banyak luka terutama luka terbuka itu di daerah wajah, leher, kemudian ada di bahu dan di lengan. Kemudian ada beberapa memar dan luka lecet di hampir seluruh tubuh," ujar Aida, Selasa (14/5).
"Kalau memar sama lecet itu pasti akibat kekerasan tumpul. Kalau untuk luka-luka terbukanya itu cirinya tidak begitu khas, tapi mengarah ke kekerasan yang setengah tajam, jadi ada tepi yang tajam tapi tidak cukup untuk memotong. Luka terbukanya yang pasti lebih dari 10," ujarnya.
ADVERTISEMENT