Anak Disabilitas di Makassar Dianiaya Gurunya: Muntah karena Benturan di Kepala

18 April 2023 10:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi balita.  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi balita. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
GF (4 tahun), anak berkebutuhan khusus atau disabilitas di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, diduga dianiaya gurunya di sekolah.
ADVERTISEMENT
Anak ini didiagnosis menyandang gangguan pemusatan perhatian/hiperaktif (ADHD), lalu dimasukkan ke sekolah terapi Special Kids Makassar.
Namun, sang anak diduga malah mendapat kekerasan hingga badannya lebam-lebam dan kepalanya benjol.
Tidak terima hal itu, orang tuanya pun melapor ke Polrestabes Makassar. "Iya, saya sudah lapor di Polrestabes," kata ibu GF, Firalianty Mursad, kepada wartawan, Senin (17/4).
Fira bercerita, anaknya dimasukkan ke yayasan pendidikan khusus di Makassar itu pada 2022 silam. Tapi, pada 13 April 2023, anaknya muntah-muntah hingga dibawa ke rumah sakit.
"Anak saya muntah dan ada luka lebam di tubuhnya. Kata dokter, muntah itu karena ada benturan di kepalanya hingga benjol," ujar fira.
Curiga anaknya dapat kekerasan, Fira pun sempat ke sekolah dan mempertanyakan hal tersebut. Di sana, ia mendapat jawaban bahwa anaknya itu dihukum oleh guru atau pihak yayasan.
ADVERTISEMENT
"Katanya punishment, hukuman itu karena anakku katanya tidak fokus, karena kan ini anakku sekolah di sekolah anak berkebutuhan khusus, di situ ada down syndrome, autis, terlambat bicara juga ada. Terapisnya juga akui juga itu, ada terapis yang jujur sama saya bahwa itu memang punishment-nya begitu," kata Fira.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Ridwan JM Hutagaol, membenarkan perihal laporan yang dibuat Fira. Ia menyebut laporannya dalam penyelidikan.
"Kita cek, kita masih lakukan penyelidikan," katanya.