Anak Ira Riswana Kendarai Mercy dan Tabrak Pelajar, Ortu Korban Minta Keadilan

3 April 2023 15:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kecelakaan motor dengan mobil. Foto: Dmitry Surov/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kecelakaan motor dengan mobil. Foto: Dmitry Surov/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Seorang pelajar tewas dalam insiden kecelakaan antara sepeda motor dengan mobil Mercedes-Benz di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada 12 Maret 2023 lalu. Orang tua korban pun menuntut keadilan untuk anak mereka.
ADVERTISEMENT
Pengemudi Mercy adalah putra artis Ira Riswana dan Kepala Biro Operasi (Karo Ops) Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), Kombes Abu Bakar Turtesi, berinisial MMI (18).
Ibu korban, Nurhayati, mengatakan belum ada iktikad baik dari pihak keluarga pengendara Mercy itu. Menurut Nurhayati, setelah dilakukan pemeriksaan dan penyelidikan oleh polisi, anaknya yang disebut bersalah sehingga menyebabkan terjadinya kecelakaan.
"Padahal dari awal kami mau menerima dengan kedua belah tangan terbuka. Ayo kita duduk bersama, tapi semua itu tidak ada sampai detik ini," kata dia kepada wartawan, Senin (3/4).
"Dan justru dari pihak kepolisian Polres Jaksel pada hari Rabu kemarin selaku Kasat mendatangi kami ke sini beserta jajarannya dan beliau menekankan kepada kami kalau korban sebagai pengendara motor adalah yang bersalah dengan melakukan kesalahan menerabas lampu merah," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Dia meminta penanganan kasus ini bisa dibuka secara transparan dan dapat diselesaikan sampai tuntas.
"Saya ingin transparansi, saya ingin terbuka agar khalayak juga tahu seperti apa prosesnya. Saya ingin semua ini bisa berjalan sesuai dengan prosedur yang benar, saya ingin ini satu kebenaran terungkap, saya ingin diselesaikan sampai tuntas, saya ingin keadilan untuk anak saya almarhum Muhammad Syamil Akbar," kata dia.
Ilustrasi mayat. Foto: Shutterstock

Kronologi Kecelakaan Versi Keluarga Korban

Kakak korban, Nadia, menjelaskan awal mula kejadian kecelakaan itu. Menurut dia, saat itu adiknya dibonceng temannya naik sepeda motor.
"Kemudian dari arah Mampang mobil Mercy kecepatan kencang, kejadian tabrakan kemungkinan jam 12/jam 1 pagi hari Minggu 12 Maret 2023. Mobil berusaha kabur namun dikejar oleh teman adikku di motor yang lain dan warga di sekitar sana," kata Nadia.
ADVERTISEMENT
"Akhirnya adikku dibawa ke RSUD Pasar Minggu, namun sudah meninggal saat di TKP dan temannya bayu dirawat di RS sempat koma di ICU," sambungnya.
Menurut dia, setelah kejadian itu kasus tersebut tidak jelas penyelesaiannya. Sementara pengendara Mercy tak ditahan.
"Kejanggalan yang terjadi, pelaku tidak ditahan sampai saat ini, dan proses mengambang setelah belasan hari. H+1 kejadian kami tidak dihubungi oleh pihak polisi maupun orang tua pelaku. Yang hanya menghubungi kami hanya Rudi yang mengaku saudara pelaku. Rudi bilang ortu pelaku masih di luar kota dan tidak menggunakan HP sehingga tidak bisa bertemu bahkan mengucap belasungkawa sekalipun sampai detik ini," ungkapnya.
Sementara berdasarkan informasi yang didapat dari kepolisian, korban mengalami luka robek di bagian pelipis sebelah kiri, patah sampai tulang pinggul, luka memar dari bagian tulang leher sampai tulang ekor dan meninggal dunia di lokasi.
ADVERTISEMENT

Ira Riswana Angkat Bicara

Ira Riswana. Foto: Instagram/@namasayairariswana
Ira Riswana angkat bicara soal kasus anaknya, pengemudi Mercy berinisial MMI, yang menabrak pelajar bernama Syamil (18) di Jakarta Selatan hingga tewas. Ia menegaskan, putranya bertanggung jawab dan tidak melarikan diri.
Mantan gadis sampul ini mengatakan, dirinya sempat menemani sang putra saat diperiksa 1 x 24 jam di Polres Metro Jakarta Selatan. Ira, yang saat itu sedang berada di Makassar, langsung kembali ke Jakarta.
"Aku di sini juga mau bicara, anakku tidak melarikan diri. Jadi gini, memang benar pengemudi mobil Mercy itu anak saya, dan perlu saya jelaskan dari hari pertama kejadian, proses sudah berjalan," ucap Ira Riswana saat ditemui di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (3/4).
ADVERTISEMENT
Ira menyebut, anaknya sama sekali tak mendapatkan perlakuan khusus. Anaknya diperiksa dengan sebagaimana mestinya.
"Semua sudah dijalankan dengan baik, dan (anak) saya juga tidak mendapatkan perlakuan khusus tetap diperiksa di tempat yang memang seharusnya," tutur Ira.