Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Anak Kepala Dinas di Sulbar Aniaya CPNS, Korban Juniornya saat di IPDN
22 Januari 2024 15:23 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Seorang calon pegawai negeri sipil (CPNS), Qadhar Galang (23 tahun), yang merupakan lulusan IPDN di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), diduga dikeroyok oleh seniornya berinisial OP, yang tak lain anak dari Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulawesi Barat (Sulbar) Abd. Waris Bestari.
ADVERTISEMENT
OP ini juga merupakan CPNS dan senior Galang saat menimba ilmu di IPDN.
Aksi pengeroyokan ini terjadi pada Sabtu dini hari (20/1), di ballroom Hotel d'Maleo Mamuju. Akibatnya, Galang mengalami luka pada bagian kepala, wajah, dan mulut hingga terpaksa mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.
Paman korban, Fuad, mengatakan Galang dikeroyok di hotel saat menghadiri persiapan pernikahan salah satu temannya. Dia dipukul oleh OP yang merupakan senior satu tingkat di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
"Iya, dianiaya di hotel oleh seniornya sampai babak belur," kata Fuad saat dikonfirmasi wartawan, Senin (22/1).
Fuad menceritakan, Galang awalnya dipanggil oleh teman OP dan menyampaikan ke toilet bertemu OP. Sesampainya di toilet, Galang langsung dipukul secara beringas oleh seniornya di IPDN tersebut.
ADVERTISEMENT
"Galang sempat berkelahi dengan OP karena dia kan membela diri. Tapi, karena OP terdesak sehingga itu temannya OP ikut membantunya. Jadinya, Galang ini dikeroyok mereka," sebutnya.
Fuad mengaku, selain senior di IPDN, pelaku OP juga ini merupakan anak Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Sulbar. Saat beraksi, ia menyombongkan diri sebagai anak Kadis dan punya keluarga anggota Polri.
"Dia bilang saya ini anaknya kepala dinas, saya ini ada keluarga polisi, tidak ada berani bede dengan dia," katanya.
Tak terima keponakannya dianiaya, Fuad langsung bawa Galang melaporkan hal tersebut ke Polresta Mamuju.
Terpisah, Kapolresta Mamuju Kombes Pol Iskandar membenarkan adanya laporan itu. Ia berjanji akan segera menindaklanjuti laporan tersebut.
"Iya benar, sementara penyelidikan," ujarnya.
ADVERTISEMENT