Anak Presiden Kolombia Ditangkap karena Dugaan Pencucian Uang

29 Juli 2023 21:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Kolombia, Gustavo Petro, bersama putranya Nicolas Petro (kanan). Foto: Eitan Abramovich/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Kolombia, Gustavo Petro, bersama putranya Nicolas Petro (kanan). Foto: Eitan Abramovich/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Putra Presiden Kolombia Gustavo Petro, Nicolas Petro, ditangkap karena kasus dugaan pencucian uang dan penggelapan dana. Dilansir Reuters, Nicolas sebelumnya telah menyanggah tudingan bahwa ia mengambil uang dari para pengedar narkoba sebagai imbalan memasukkan mereka dalam upaya damai ayahnya.
ADVERTISEMENT
Selain Nicolas, kejaksaan juga menangkap mantan istri Nicolas, Daysuris del Carmen Vasquez, atas tudingan dugaan pencucian uang dan pelanggaran data pribadi. Vaquez awal tahun ini mengatakan pada media lokal bahwa ada dua orang yang ia tuding terlibat perdagangan narkoba yang memberikan uang kepada Nicolas untuk kampanye Gustavo.
Dalam akun Twitternya--yang kini bernama X--Gustavo menanggapi penangkapan anak dan menantunya itu. Ia mengaku sedih dan berdoa agar anak dan menantunya mendapat kekuatan dan keberuntungan.
"Putraku, Nikolas, dan mantan istrinya, Days, telah ditangkap pihak penuntut. Sebagi pribadi dan ayah, ini menyakitkan saya dengan fakta bahwa salah satu putra saya masuk penjara. Tapi sebagai Presiden Kolombia, saya memastikan bahwa kejaksaan mendapatkan jaminan dari saya untuk melanjutkan kasus ini sesuai hukum yang berlaku," cuit Gustavo.
ADVERTISEMENT
"Saya berharap anak saya beruntung dan kuat. Semoga peristiwa ini menempa karakternya dan ia bisa merenungkan kesalahannya sendiri," lanjutnya.
Gustavo juga berjanji di hadapan Jaksa Agung bahwa ia tak akan mengintervensi atau menekan keputusan hukum. Ia akan membiarkan hukum diterapkan kepada anaknya.
Gustavo sebelumnya telah membuat perjanjian damai dengan kelompok pemberontak untuk mengakhiri konflik internal Kolombia yang terjadi 60 tahun terakhir dan menewaskan 450 ribu orang. Upaya ini sukses dan berhasil membuat gencatan senjata yang bakal dimulai pada Agustus mendatang.
Sementara itu, upaya menggelar audiensi dengan geng kejahatan terbesar di Kolombia, Clan del Golfo, masih tersendat dan kekerasan masih berlanjut.