Anak Putri Mahkota Norwegia Ditangkap atas Dugaan Perkosaan & Kekerasan

22 November 2024 15:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Putra Pangeran Norwegia Marius Borg Hoiby. Foto: Lise Aserud/NTB melalui REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Putra Pangeran Norwegia Marius Borg Hoiby. Foto: Lise Aserud/NTB melalui REUTERS
ADVERTISEMENT
Anak laki-laki putri mahkota Norwegia, Marius Borg Høiby, ditangkap atas dugaan pemerkosaan dan sejumlah pelanggaran hukum lainnya, Selasa (19/11). Penangkapan ini mengguncang publik, mengingat Høiby adalah anak dari Putri Mette-Marit, sebelum ia menikah dengan Putra Mahkota Haakon pada 2001.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari CNN, Høiby dituduh melanggar hukum pidana terkait “hubungan seksual dengan seseorang yang tidak sadar atau tidak mampu menolak tindakan tersebut”.
Ia juga diduga melakukan tindakan seksual tanpa persetujuan korban. Menurut pengacaranya, Hege Salomon, perempuan berusia 20-an itu baru bertemu dengan Høiby pada hari insiden terjadi.
Polisi Norwegia menyatakan bahwa Høiby ditangkap pada Senin malam dan kini ditahan di pusat penahanan. Pengacaranya, Øyvind Bratlien, membantah tuduhan pemerkosaan dan menyebut bahwa Høiby akan bekerja sama dalam proses hukum.
Laporan media lokal NRK menyebut Høiby tak hanya menghadapi tuduhan pemerkosaan, tapi juga berbagai pelanggaran lain terhadap lima korban, termasuk empat wanita dan satu pria.
Tiga dari wanita tersebut diketahui memiliki hubungan asmara dengan Høiby. Tuduhan terhadapnya mencakup kekerasan dalam hubungan dekat, pengancaman, dan kerusakan properti.
Keluarga Kerajaan Norwegia. Foto: Lise Aserud/AFP
Pada Agustus lalu, Høiby didakwa atas insiden kekerasan di sebuah apartemen di Oslo dan melibatkan salah satu wanita tersebut.
ADVERTISEMENT
Ketika ditangkap, menurut keterangan polisi, Høiby sedang bersama wanita ini di dalam mobil.
Høiby juga diduga mengancam akan membunuh seorang pria berusia 20-an. Namun, pengacaranya mengklarifikasi bahwa Høiby hanya mengaku bersalah atas satu insiden kekerasan fisik terhadap mantan pacarnya, kerusakan di apartemen, dan ancaman.
Keluarga Kerajaan Norwegia hingga kini belum memberikan komentar resmi.