Anak TK di Pekanbaru Diduga Dicabuli Teman Sekelas, Kepsek Klaim Hanya Bermain

14 Januari 2024 2:20 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pencabulan Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pencabulan Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Kepala sekolah tempat murid TK di Kota Pekanbaru yang diduga jadi korban pencabulan buka suara. Pihak sekolah mengeklaim korban tak mengalami pencabulan seperti yang ramai di media sosial.
ADVERTISEMENT
Menurut kepala sekolah berinisial PLS, hasil visum menunjukkan korban tak mengalami pencabulan. Dia menegaskan kasus itu sudah damai.
"Itu sudah ditangani oleh perlindungan anak juga, bahwa itu anak konteksnya hanya bermain, sudah visum juga, hasilnya normal, gak ada masalah, seharusnya masalah sudah selesai, kalau mau bukti visum ada di kantor polisi itu," kata PLS saat dihubungi, Sabtu (14/1).
Kepala sekolah juga mengeklaim kasus itu sudah ditangani PPA. Menurutnya, sejauh ini belum ada indikasi terjadinya pencabulan.
"Karena karena kita sudah ke PPA anak juga , jadi sudah di proses semuanya, namanya umur anak TK itu belum ada hal-hal mengarah ke situ, anak hanya bermain," ujarnya.
Upaya Mediasi
Selain itu, pihak sekolah telah melakukan mediasi dengan kedua orang tua. Dalam mediasi tersebut, keluarga meminta agar anaknya dipindahkan ke sekolah lain.
ADVERTISEMENT
"Pihak keluarga meminta agar dipindahkan sudah kita pindahkan, bahkan kedua orang tua sudah mediasi juga, mungkin orang tuanya merasa belum puas," ungkapnya.
"Dari PPA hasilnya baik aja gak ada masalah, mungkin lebih ke orang tua, lebih mengedukasi jangan di kasih HP, mungkin lihat HP ditiru, tapi tujuan anak itu hanya bermain, tidah ada hal mencurigai sampai ke hal pelecehan," sambungnya.
Berbeda dengan kepala sekolah, Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Berty Juana mengaku kasus ini masih didalami kepolisian.
"Perkembangannya sudah dilakukan proses penyelidikan, terkait kasus tersebut dan saksi sudah dua orang yang diperiksa. Untuk yang lainnya sudah kita jadwalkan pemeriksaannya," kata Berry kepada kumparan.
Sekilas Kasus
Ayah korban mengatakan, anaknya mulai menunjukkan perubahan perilaku sejak bulan November 2023. Si anak yang awalnya ceria dan aktif, kini menjadi murung.
ADVERTISEMENT
"Anak saya juga sering mempraktikkan gerakan seperti rukuk. Lalu menyuruh saya berdiri di belakangnya dan mendekat ke bagian belakangnya," kata ayah korban dalam keterangannya, Sabtu (13/1).
Ia pun berusaha mencari tahu apa yang terjadi dengan anaknya. Sang ayah lalu meminta anaknya bercerita. Betapa kagetnya sang ayah ketika tahu anaknya diduga dicabuli oleh teman sekolahnya.
"Pelakunya teman sekolahnya, masih anak-anak," kata ayah korban.
Orang tua korban akhirnya membawa anaknya ke psikiater dan visum di RS Bhayangkara Polda Riau. Hasil pemeriksaan menunjukkan, sang anak mengalami trauma akibat pencabulan.