Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Analisis BMKG soal Gempa 4,6 M di Selat Sunda: Dipicu Aktivitas Sesar Aktif
14 Mei 2023 1:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
BMKG menyampaikan analisis terhadap gempa berkekuatan 4,6 magnitudo di Sumur, Banten, yang terjadi pada Sabtu (13/5). Gempa terjadi pukul 20.27 WIB.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan gempa ini merupakan jenis gempa tektonik.
Episenter terletak pada koordinat 6.49 LS dan 104.87 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 80 km barat laut Sumur, Banten, pada kedalaman 10 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar Aktif," kata Daryono.
BMKG menuturkan, dampak gempa yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa ini dirasakan di wilayah Sumur dengan Skala Intensitas II-III MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang, getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
ADVERTISEMENT
Kemudian Cilegon II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
"Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut," ucap Daryono.
Lebih jauh, BMKG melaporkan gempa ini merupakan rangkaian gempa selat sunda 5,4 magnitudo.
"Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 88 aktivitas gempa bumi susulan," tutup dia.
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara diresmikan Senin (24/2). Danantara dibentuk sebagai superholding BUMN dengan tujuan mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis. Aset yang dikelola Rp 14.659 triliun.