Analisis BMKG soal Gempa 5,5 M di Gunungkidul yang Terasa hingga Solo

26 Agustus 2024 20:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gempa bumi. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gempa bumi. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gempa bumi berkekuatan 5,5 magnitudo (sebelumnya ditulis 5,6 magnitudo) mengguncang wilayah Gunungkidul, Jawa Tengah, Senin (26/8). Gempa tersebut tepatnya terjadi pada pukul 19.57 WIB. Gempa ini merupakan gempa tektonik.
ADVERTISEMENT
Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, hasil analisis menunjukkan gempa terletak di koordinat 8,85° LS; 110,17° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 107 Km arah Barat Daya Gunungkidul pada kedalaman 42 Km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi batuan di bidang kontak antarlempeng (megathrust)," kata Daryono dalam keterangannya.
Menurut dia, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust).
Adapun dampak gempa ini dirasakan di sejumlah wilayah. Seperti di Sleman, Yogyakarta, Kulonprogo, dan Bantul dengan skala intensitas III-IV MMI. Artinya getaran dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Kemudian di daerah Karangkates, Malang, Pacitan, Nganjuk, Trenggalek, Madiun, Kediri, Blitar, Cilacap, Banyumas, Solo, Surakarta dan Klaten dengan skala intensitas II-III MMI. Artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah seakan ada truk berlalu.
ADVERTISEMENT
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Daryono.
"Hingga pukul 20.20 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 2 (dua) aktivitas gempabumi susulan (aftershock)," sambungnya.
Atas gempa tersebut, BMKG mengeluarkan sejumlah rekomendasi untuk masyarakat.
"Diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," pungkasnya.