Analisis BMKG soal Gempa 5,6 M Guncang Aceh: Tak Berpotensi Tsunami

13 Oktober 2024 14:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gempa bumi. Foto: cigdem/shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gempa bumi. Foto: cigdem/shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo, sebelumnya disampaikan 5,7 magnitudo, mengguncang wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera, Aceh Besar, Aceh, pada Minggu (13/10) pukul 14.01 WIB. Menurut BMKG, guncangan tersebut merupakan gempa tektonik.
ADVERTISEMENT
"Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 5,28° LU; 94,26° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 121 Km arah barat daya Kota Banda Aceh, Aceh pada kedalaman 43 km," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangannya.
Menurut Daryono, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Adapun guncangan gempa ini turut dirasakan di daerah Banda Aceh dan Aceh Besar dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), Sabang dan Pidie dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu). 
ADVERTISEMENT
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ucap Daryono.
"Hingga pukul 14.20 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (after shock)," sambung dia.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono Foto: Utomo Priyambodo/kumparan
Atas adanya gempa tersebut, BMKG mengeluarkan sejumlah rekomendasi. Berikut rekomendasinya: