Analisis BMKG soal Gempa 5,8 M di Ternate

16 April 2020 7:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gempa bumi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gempa bumi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Gempa tektonik 5,8 magnitudo mengguncang Ternate, Maluku Utara, hari ini, Kamis (16/4) pukul 04.03 WIB. Gempa ini terjadi dengan kedalaman 38 km dan tidak berpotensi tsunami.
ADVERTISEMENT
Episenter gempa terletak pada koordinat 1.13 LU dan 126.69 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 85 km arah Barat Daya Ternate.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menjelaskan, gempa ini diduga terjadi akibat adanya penyesaran pada Lempeng Laut Maluku.
"Jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi diduga akibat adanya penyesaran pada Lempeng Laut Maluku. Berdasarkan analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini dipicu aktivitas sesar mendatar (strike slip fault)," jelas Rahmat dalam keterangannya, Kamis (16/4).
Sejumlah bangunan rusak di Kota Ternate, usai dilanda gempa bumi. Foto: Dok. BNPB
Rahmat mengatakan, sempat terjadi gempa susulan (aftershock) sekitar pukul 04.30 WIB.
Getaran gempa sempat dirasakan cukup kuat dengan intensitas III-IV MMI (getaran dirasakan orang di dalam rumah) di Ternate, Pulau Mayu, dan Sofifi. Sementara itu, getaran lebih kecil dengan skala III MMI dirasakan di Galela dan Manado.
ADVERTISEMENT
"Hingga saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," ucap dia.
Ia meminta masyarakat tetap tenang dan memastikan bangunan tempat tinggalnya cukup tahan gempa bumi.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," pungkasnya.
=====
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!