Analisis BMKG soal Gempa 5,9 M di Kepulauan Mentawai

23 April 2023 5:37 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gempa.  Foto: Indra Fauzi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gempa. Foto: Indra Fauzi/kumparan
ADVERTISEMENT
BMKG menyampaikan analisis terhadap gempa bumi berkekuatan 6,1 magnitudo di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Gempa terjadi pada Minggu (23/4) pukul 04.17 WIB.
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan setelah dilakukan pemutakhiran, kekuatan gempa berubah menjadi 5,9 magnitudo.
Episenter gempa terletak di laut pada jarak 178 km barat laut Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Kedalaman 23 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia," kata Daryono.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," tambah dia.
Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG. Foto: Jafrianto/kumparan
Daryono menjelaskan, gempa ini dirasakan di daerah Siberut dengan skala intensitas IV-MMI atau bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Kemudian daerah Padang, Payakumbuh, Pasaman Barat dengan skala intensitas III-MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu.
ADVERTISEMENT
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," jelas Daryono.
Hingga pukul 04.45 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Daryono.