Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Analisis BMKG soal Gempa Aceh 6,2 M: Jenis Gempa Dangkal
24 September 2022 10:26 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG ) menjelaskan gempa menunjukkan mekanisme pergerakan naik (thrust fault) yang dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia.
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subdusi lempeng Indo-Australia ke lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault," kata Deputi Bidang Geofisika BMKG Suko Prayitno Adi dalam taklimat media, Sabtu (24/9).
Gempa ini berpusat di Episenter 3,75 derajat LU; 95,97 derajat BT tepatnya di laut 46 kilometer arah Barat Daya Meulaboh, Aceh Barat, dengan kedalaman 53 kilometer.
"Estimasi peta tingkat guncangan hasil analisis BMKG sesaat setelah gempa akurat dalam mengestimasi, bahwa gempa ini menghasilkan warna biru-hijau dalam shake map yang artinya guncangan gempa mencapai skala intensitas IV-V MMI yang berpotensi merusak," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Gempa bumi ini dirasakan di daerah Meulaboh, Aceh Selatan, dan Nagan Raya dengan skala intensitas IV MMI. Kemudian di Aceh Besar, Banda Aceh, Takengon, Bener Meriah, dan Simeulue dengan skala intensitas III MMI. Serta daerah Pidie, Idi, Bireun, Langsa dan Aceh Tamiang dengan skala intensitas II MMI.
"Pemodelan tsunami menunjukkan tidak ada potensi tsunami. Pengamatan muka laut di Calang dan Meulaboh tidak menunjukkan adanya kenaikan," katanya.
Meski gempa ini berpotensi merusak, hingga kini belum ada laporan terkait kerusakan atau korban jiwa akibat peristiwa ini.