Analisis BMKG soal Gempa Bawean: Dipicu Sesar Aktif, Ada 64 Getaran Susulan

22 Maret 2024 21:51 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gempa bumi. Foto: Inked Pixels/shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gempa bumi. Foto: Inked Pixels/shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BMKG mengumumkan nomenklatur gempa di Laut Jawa yang terjadi sejak Jumat (22/3) siang. Namanya, gempa Bawean.
ADVERTISEMENT
"Gempa ini diberi nama nomenklatur oleh BMKG gempa Bawean," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam jumpa pers virtual.
Alasannya, karena pusat gempa lebih dekat ke Pulau Bawean. Gempa terkuat pukul 15.52 (6,5 magnitudo) misalnya terjadi di 37 km arah barat Pulau Bawean.
Bawean adalah pulau yang terletak di Laut Jawa, sekitar 135 kilometer sebelah utara Kota Gresik. Secara administratif, pulau ini termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Analisis BMKG
Daryono menjelaskan, dua gempa bumi signifikan yakni gempa pertama 5,9 magnitudo dan 6,5 magnitud0 tergolong gempa bumi kerak dangkal. Hal ini terjadi akibat aktivitas sesar aktif di dasar Laut Jawa.
Namun belum dijelaskan sesar apa yang dimaksud.
ADVERTISEMENT
Ia mencatat sudah ada 64 gempa susulan setelah gempa pertama. Kekuatannya variatif, dari 2,7 sampai 6,5 magnitudo.
"Gempa Bawean ini merupakan rangkaian gempa di Pulau Jawa," tutup dia