Analisis BMKG soal Gempa Kuat di Aceh, Pemicunya Deformasi Batuan dalam Lempeng

11 Mei 2025 16:59 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gempa bumi. Foto: Inked Pixels/shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gempa bumi. Foto: Inked Pixels/shutterstock
ADVERTISEMENT
BMKG menyampaikan analisisnya terkait gempa berkekuatan 5,9 magnitudo (sebelumnya disebut BMKG 6,2 m) yang berpusat di Pantai Selatan, Aceh Barat Daya, Aceh, Minggu (11/5) sekitar pukul 15.57 WIB.
ADVERTISEMENT
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Darynono, mengatakan gempa itu terbentuk dari aktivitas deformasi batuan dalam lempeng. Pola gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam lempeng ( intraslab )," kata Daryono lewat keterangannya, Minggu (11/5).
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)."
Ia memastikan gempa ini tak berpotensi tsunami. Meski begitu, ia mengimbau warga untuk mengantisipasi gempa susulan.
"Tidak berpotensi tsunami," jelasnya.
Gempa ini juga turut dirasakan di Aceh Selatan, Nagan Raya, Meulaboh, Subulussalam dengan skala intensitas IV MMI, daerah Medan, Binjai, Deli Serdang, Karo, Gayo Lues dengan skala intensitas III-IV MMI, daerah  Langsa, Aceh Singkil, Aceh Timur dengan skala intensitas III MMI.
ADVERTISEMENT