Analisis BMKG Terkait Cuaca Ekstrem di Sukabumi dan Cianjur yang Bikin Banjir

4 Desember 2024 16:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hujan deras. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hujan deras. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung menyampaikan analisis atas cuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Sukabumi pada Selasa (3/12) hingga Rabu (4/12) pagi.
ADVERTISEMENT
Akibat cuaca ekstrem tersebut, bencana banjir, longsor, hingga pergerakan tanah terjadi.
"Berdasarkan analisis interpretasi satelit terpantau pertumbuhan awan di sekitar wilayah Kabupaten Sukabumi dan Cianjur yang mengindikasikan terjadi hujan sedang dan hujan lebat sejak dini hari menjelang siang," kata Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (4/12).
Dia menjelaskan anomali suhu muka laut di sebagian wilayah perairan Indonesia yang relatif hangat mendukung penguapan dan penambahan massa uap air di sekitar Jawa Barat.
Selain itu, bibit siklon 95W di Laut Natuna Utara dan sirkulasi siklonik terpantau di Samudra Hindia Barat daya Banten.
Kondisi itu, menurutnya berpengaruh kepada pembentukan pola belokan angin dan pertemuan angin di wilayah Jawa Barat. Selain itu, gelombang Kelvin aktif di perairan barat pulau Jawa Barat meningkatkan pembentukan awan dari arah Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Rahayu mengimbau masyarakat waspada terhadap cuaca ekstrem yaitu hujan hingga hujan lebat disertai petir dan kilat serta angin kencang. Untuk itu, warga diimbau untuk menghindari pohon, tiang reklame dan tiang listrik, serta menjaga jarak aman saat berteduh di luar ruangan.
Bagi masyarakat yang tinggal di kawasan curam atau bergunung perlu waspada atas potensi longsor akibat hujan yang terjadi berturut-turut.
Mereka yang tinggal di dekat aliran sungai untuk mewaspadai banjir.
Selain itu, Teguh menyampaikan prakiraan cuaca hingga tiga hari ke depan. Menurutnya ada potensi hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang dan petir.
"Diperkirakan tiga hari ke depan terdapat potensi hujan ringan hingga sedang dengan skala lokal. Potensi hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang dan petir pada skala lokal di sebagian wilayah Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur," kata dia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat melaporkan banjir terjadi Kecamatan Ciemas, Kecamatan Palabuhanratu, Kampung Cimanggu RT 5/2, Desa Tegallega, Kecamatan Cidolog. Wilayah Kecamatan Gegerbitung, Kampung Puncakpari RT 8 RW 3, Desa Sirnamekar, Kecamatan Tegalbuleud. Kampung Cikadu RT 9 RW 3 Desa Sirnamekar, Kecamatan Tegalbuleud dan wilayah Kecamatan Pabuaran.
Sedangkan longsor terjadi di Kampung Cisaat RT 1 RW 2 Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kampung Cimapag RT 4 RW 4 Desa Sirnaresmi Kecamatan Cisolok, Kampung Cikawung RT 1 RW 3 Desa Babakan Panjang Kecamatan Nagrak. Kampung Cileutik RT 1 RW 4 Desa Cibaregbeg, Kecamatan Sagaranten.
Kampung Sawahbera RT 10 RW 8 Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kampung Babadan RT 2 RW Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu. Kampung Nyomplong RT 2 RW 3 Desa Hegarmanah Kecamatan Warungkiara dan Kampung Ciaul RT 14 RW 4 Desa Lengkong, Kecamatan Lengkong.
ADVERTISEMENT
Cuaca ekstrem terjadi di Kampung Lembur RT 1 RW 18 Desa Sukaraja, Kecamatan Sukaraja, Kampung Palasari RT 3 RW 6 Desa Cileungsing, Kecamatan Cikakak. Kampung Cijoneng RT 2 RW 15 Desa Ubrug, Kecamatan Warungkiara. Kampung Bangkongreang RT 3 RW 4 Desa Benda Kecamatan Cicurug.
Cuaca ekstrem di Kampung Balekambang RT 15 RW 7 Desa Ciengan, Kecamatan Gegerbitung, Kampung Cipamingkis RT 6 RW 3 Desa Sukalarang, Kecamatan Sukalarang, Kampung Sindangsari RT 3 RW 6 Desa Cimenteng Kecamatan Curugkembar.
Pergerakan tanah terjadi di Kampung Cihonje RT 1 RW 6 Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar. Kampung Linggaresmi RT 3 RW 6 Desa Bantargadung, Kecamatan Bantargadung. Kampung Cikarang Tawang RT 1 RW 5 dan Kampung Bantargadung Girang RT 4 RW 3 Desa Bantargadung, Kecamatan Bantargadung.
ADVERTISEMENT