Analisis Kaesang Numpang Jet Pribadi Sudah Rampung, Kapan KPK Umumkan?

4 Oktober 2024 13:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep (tengah) menjawab pertanyaan jurnalis usai memberikan klarifikasi terkait jet pribadi di Gedung ACLC Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa (17/9/2024). Foto: RENO ESNIR/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep (tengah) menjawab pertanyaan jurnalis usai memberikan klarifikasi terkait jet pribadi di Gedung ACLC Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa (17/9/2024). Foto: RENO ESNIR/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
KPK sudah merampungkan analisis laporan dugaan penerimaan gratifikasi Ketum PSI, Kaesang Pangarep, terkait naik jet pribadi ke Amerika Serikat (AS). Namun hingga saat ini, KPK belum juga mengumumkannya ke publik.
ADVERTISEMENT
Terhitung hingga Jumat (4/10) atau hampir dua pekan lamanya, hasil analisis itu tak kunjung disampaikan.
Catatan kumparan, analisis dugaan gratifikasi itu sudah rampung sejak Senin (23/9) lalu. Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan.
"[Hasil analisis klarifikasi Kaesang] sudah rampung. Hari ini saya kirim ke pimpinan. Nanti pimpinan yang umumkan," kata Pahala saat dikonfirmasi, Senin (23/9).

Diumumkan Secepatnya

Menyambut pernyataan Pahala, juru bicara KPK, Tessa Mahardhika, mengatakan hasil analisis akan diumumkan secepatnya.
"Kita harapkan dalam waktu dekat proses di kedua direktorat itu dapat selesai dan dapat dibahas di tingkat pimpinan," ujar Tessa kepada di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (23/9).
"Dan secepatnya nanti kita akan umumkan kepada teman-teman jurnalis hasil yang sudah diputuskan di rapat pimpinan tersebut," kata Tessa.
ADVERTISEMENT

Saling Lempar

Sehari berikutnya, Ketua KPK Nawawi Pomolango membantah hasil penelaahan tersebut akan segera diumumkan kepada publik.
"Yang bilang mau diumumkan siapa?" tanya Nawawi saat dikonfirmasi kapan akan mengumumkan hasil penelahaan tersebut, Selasa (24/9).
Nawawi malah melempar 'bola' kembali ke Pahala.
"Nanti Pak Pahala aja yang umumkan," kata Nawawi.
"Nggak ada perintah Pahala untuk pimpinan umumkan apa yang dia kerjakan. Biarkan apa yang dikerjakan Pak Pahala dia yang umumkan sendiri saja," sambungnya.
Nawawi menegaskan belum menerima telaah soal dugaan gratifikasi Kaesang tersebut.
"Saya belum menerima," ungkapnya saat itu.
Ketua KPK Sementara Nawawi Pomolango saat dijumpai di kompleks parlemen, Senayan, Jakpus, Selasa (3/9). Foto: Thomas Bosco/kumparan

Kaesang Tunggu KPK

Kaesang sendiri sudah angkat bicara soal dugaan gratifikasi tersebut. Putra bungsu Presiden Jokowi itu mengaku menunggu keputusan komisi antirasuah untuk menentukan langkah selanjutnya.
ADVERTISEMENT
"Sudah saya laporkan, kami menunggu keputusan dari KPK," kata Kaesang di Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (24/9).
Meski begitu, Kaesang mengaku belum menerima hasil penelaahan yang telah dilakukan KPK.
"Belum, belum (terima kasih penelaahan)," ucap anak Presiden Jokowi yang saat itu memakai rompi "Putra Mulyono".
Adapun Kaesang dalam klarifikasinya mengakui bepergian bersama istrinya, Erina Gudono; kakak Erina, Nadya Gudono; dan seseorang yang disebut sebagai stafnya.
Dia mengaku pesawat tersebut milik temannya. Ia hanya menumpang alias nebeng.
Hal itu disampaikannya saat menyambangi Direktorat Gratifikasi KPK di Gedung ACLC KPK pada Selasa (17/9), untuk memberikan klarifikasi.
"Jadi hari ini kedatangan saya ke KPK sebagai warga negara yang baik. saya bukan penyelenggara negara, saya bukan pejabat. Saya datang ke sini, bukan karena undangan, bukan karena panggilan tapi inisiatif saya," papar Kaesang.
ADVERTISEMENT
"Saya juga di dalam, mengklarifikasi mengenai perjalanan saya di tanggal 18 Agustus ke Amerika Serikat yang numpang atau nebeng pesawatnya teman saya," sambungnya.
Namun, dia tidak menjelaskan lebih lanjut siapa teman yang dimaksud.
"Untuk lebih lanjutnya bisa ditanyakan langsung ke KPK untuk lebih detailnya dan tindak lanjutnya," tutup Kaesang.
KPK menyebut teman yang beri tebengan ke Kaesang berinisial Y. Beredar dugaan Y adalah Ye Gang, petinggi Sea Limited (Sea Group).