Ancaman 10 Tahun Penjara bagi Wanita di Iran yang Langgar Aturan Hijab

20 September 2023 17:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dukung Perempuan Iran, Anggota Uni Eropa Pidato Sambil Potong Rambut. Foto: Instagram/@abiralsahlani
zoom-in-whitePerbesar
Dukung Perempuan Iran, Anggota Uni Eropa Pidato Sambil Potong Rambut. Foto: Instagram/@abiralsahlani
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap wanita di Iran yang tidak berpakaian sopan atau tidak memakai hijab sesuai aturan terancam hukuman penjara hingga 10 tahun.
ADVERTISEMENT
Patroli oleh polisi moral semakin ditingkatkan dan kamera CCTV pun dipasang di lebih banyak tempat umum untuk mengawasi pelanggaran.
Sebenarnya, isu soal penjatuhan hukuman pidana bagi para pelanggar aturan berpakaian telah berembus sejak April lalu. Namun, ini adalah pertama kalinya otoritas Iran mengumumkan ganjaran hukuman itu secara rinci.
Dikutip dari AFP, aturan terbaru ini tercantum dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Dukungan untuk Budaya Hijab dan Kesucian yang diloloskan di parlemen, pada Rabu (20/9).
IRNA melaporkan, Majelis di Teheran telah menyetujui RUU tersebut untuk masa percobaan selama tiga tahun. "Di bawah RUU tersebut, perempuan yang tidak mengenakan jilbab atau pakaian yang sesuai, bekerja sama dengan pemerintah, media, kelompok, atau organisasi asing atau yang bermusuhan, dapat diancam dengan hukuman lima hingga 10 tahun penjara," demikian bunyi laporan itu.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, RUU ini masih membutuhkan persetujuan dari Dewan Wali sebelum diratifikasi sebagai UU dan secara resmi mulai berlaku.
Perempuan Iran Foto: Reuters
Adapun aturan menutup rambut hingga leher telah diwajibkan bagi perempuan di Iran pada tahun-tahun awal sejak Revolusi Iran 1979 terjadi.
Namun, seiring berjalannya waktu semakin banyak perempuan yang tidak memakai hijab sesuai aturan — khususnya kaum muda.
Situasi semakin tidak terkontrol sejak seorang perempuan Kurdi bernama Mahsa Amini tewas di tangan polisi moral usai ditangkap lantaran diduga tak berpakaian sesuai aturan pada Agustus 2022.
Kematian Mahsa Amini memicu protes besar-besaran dan menjadi demonstrasi terbesar sejak Revolusi Islam 1979. Kaum perempuan ramai-ramai melepas hijab — bahkan memotong rambut mereka di depan umum sebagai bentuk amarah.
ADVERTISEMENT
Sejak saat itu pula, semakin banyak perempuan yang tak mematuhi aturan berpakaian di Iran lantaran dianggap mengekang kebebasan mereka.
Atas dasar itulah, dalam beberapa bulan terakhir polisi moral semakin meningkatkan tindakan tegas kepada para pelanggar, memasang kamera CCTV di tempat umum untuk mengawasi para perempuan, hingga berujung pada penjatuhan hukuman pidana terhadap mereka.