Ancaman Bom Konser Lady Gaga di Brasil Sasar LGBTQ+, Ada Rencana ‘Ritual Setan’

5 Mei 2025 15:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lady Gaga tampil dalam konser terbuka di pantai Copacabana di Rio de Janeiro, Brasil, Sabtu (3/5/2025). Foto: Ricardo Moraes/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Lady Gaga tampil dalam konser terbuka di pantai Copacabana di Rio de Janeiro, Brasil, Sabtu (3/5/2025). Foto: Ricardo Moraes/REUTERS
ADVERTISEMENT
Dua orang ditangkap karena diduga merencanakan serangan bom pada konser Lady Gaga di Rio de Janeiro Brasil.
ADVERTISEMENT
Polisi setempat menyebut target utama serangan adalah komunitas LGBTQ+ yang hadir di konser tersebut.
Konser gratis di Pantai Copacabana pada Sabtu (4/5) itu merupakan penampilan pertama Gaga di Brasil sejak 2012. Penontonnya menembus 2,1 juta orang.
Penyanyi asal AS itu dikenal sebagai pendukung vokal komunitas LGBTQ+.
Mengutip CNN, laporan polisi Rio menyebut para tersangka merekrut remaja secara daring untuk melakukan serangan terkoordinasi dengan bom molotov dan bahan peledak rakitan. Tujuan mereka untuk “mendapatkan ketenaran di media sosial”.
Dalam operasi terpisah, polisi menggeledah sembilan alamat di seluruh Brasil. Salah satu yang diamankan adalah pria yang mengaku ingin melakukan “ritual setan” dengan membunuh bayi saat konser berlangsung.
Ia percaya Lady Gaga adalah pemuja setan dan ingin “membalas dengan cara yang sama”, kata petugas polisi Maria Luiza Machado.
ADVERTISEMENT
Pria itu didakwa pelanggaran terorisme dan hasutan melakukan kejahatan.
Lady Gaga berpose di karpet merah saat kedatangan pemutaran film "Joker: Folie a Deux", dalam kompetisi, di Festival Film Venesia ke-81, Venesia, Italia, 4 September 2024. Foto: REUTERS/Louisa Gouliamaki
Penyelidikan ini diberi nama Operação Monstro Falso atau “Operasi Monster Palsu”, merujuk pada nama penggemar Lady Gaga, “Little Monsters”, yang digunakan kelompok ini untuk menyamar saat merekrut pelaku daring.
Polisi menyebut kelompok tersebut berafiliasi dengan jaringan kebencian daring yang mempromosikan kejahatan berbasis kebencian, pedofilia, dan konten kekerasan.
Salah satu tersangka utama ditangkap karena kepemilikan senjata ilegal. Seorang remaja yang terkait kasus ini juga ditahan karena menyimpan materi pornografi anak.
Peringatan awal atas potensi ancaman ini berasal dari kerja sama dengan Konsulat AS. Namun, tidak ada pemberitahuan keamanan yang diterima Lady Gaga maupun timnya sebelum konser berlangsung.
“Kami baru mengetahui dugaan ancaman ini melalui laporan media,” ujar juru bicara Lady Gaga kepada CNN.
Lady Gaga tampil dalam konser terbuka di pantai Copacabana di Rio de Janeiro, Brasil, Sabtu (3/5/2025). Foto: Ricardo Moraes/REUTERS
“Sepanjang acara, tidak ada gangguan atau komunikasi dari otoritas mengenai potensi risiko. Tim bekerja sama erat dengan penegak hukum selama perencanaan konser dan yakin dengan sistem pengamanan yang diterapkan,” kata juru bicara Lady Gaga.
ADVERTISEMENT
Kepala Polisi Khusus Andre Neves menyebut, dalam tiga pekan terakhir aparat telah mencegah sejumlah rencana kejahatan dari jaringan daring tertutup.
“Masyarakat bisa tenang. Siapa pun yang menyebarkan kebencian atau merencanakan serangan akan ditindak,” ujarnya.
Dalam unggahan di Instagram, Lady Gaga menulis merasa bangga dan terharu bisa tampil di Rio.
“Tidak ada yang bisa mempersiapkan saya untuk perasaan yang saya alami semalam. Itu momen bersejarah,” katanya.