Ancaman Pemecatan Mendagri Korea Selatan atas Tragedi Itaewon Dicabut

25 Juli 2023 14:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Reaksi seorang wanita saat menghadiri acara penyalaan lilin untuk memperingati para korban tragedi perayaan Halloween Itaewon, di Seoul City Hall Plaza, di Seoul, Korea Selatan, Sabtu (5/11/2022). Foto: Kim Hong-Ji/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Reaksi seorang wanita saat menghadiri acara penyalaan lilin untuk memperingati para korban tragedi perayaan Halloween Itaewon, di Seoul City Hall Plaza, di Seoul, Korea Selatan, Sabtu (5/11/2022). Foto: Kim Hong-Ji/REUTERS
ADVERTISEMENT
Pengadilan Tinggi Korea Selatan pada Selasa (25/7) menolak hasil pemungutan suara di parlemen untuk memecat seorang menteri yang bertanggung jawab atas Tragedi Itaewon saat perayaan Halloween Oktober 2022 lalu.
ADVERTISEMENT
Keputusan Pengadilan Tinggi ini memicu kemarahan dan kekecewaan di kalangan kerabat korban, hingga memicu terjadinya aksi protes di luar gedung pengadilan.
Keputusan pengadilan untuk tidak memecat Menteri Dalam Negeri Korea Selatan, Lee Sang-min, didasarkan pada fakta bahwa berbagai lembaga pemerintahan memang tidak memiliki kemampuan untuk merespons bencana berskala besar secara bersamaan.
"Insiden bencana ini tidak disebabkan dan diperburuk oleh satu penyebab atau satu orang," ujar seorang hakim bernama Lee Jong-seok.
Polisi Korea Selatan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) tragedi halloween Itaewon di Seoul, Korea Selatan. Foto: Kim Hong-Ji/REUTERS
"Meskipun pengadilan menemukan bahwa menteri tersebut telah membuat pernyataan yang tidak pantas, pengadilan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa hal itu tidak menjadi alasan untuk pemecatan dan memutuskan bahwa ia tidak mengabaikan tugasnya," sambung dia.
Sehingga, sambung Lee Jeong-sok, keputusan pengadilan untuk tidak memecat Lee Sang-min sudah diambil dengan suara bulat.
ADVERTISEMENT

Tidak Adil

Mendengar hal itu, beberapa kerabat korban yang menghadiri sidang tampak menangis histeris — dua di antaranya bahkan pingsan dan dibawa ambulans.
Ibu dari salah satu korban tragedi Itaewon Park Ga-young, Choi Sun-mi, menggambarkan keputusan pengadilan tersebut benar-benar telah mematahkan hatinya dan sungguh memilukan.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol memberikan penghormatan saat mengunjungi lokasi tragedi perayaan Halloween, di Seoul, Korea Selatan, Selasa (1/11/2022). Foto: Kim Hong-Ji/REUTERS
"Anak-anak kami, anak-anak muda tinggal di tempat yang tidak aman bahkan untuk berjalan kaki," tutur Choi dengan tangan gemetar menahan tangis.
Di sisi lain, puluhan kerabat korban dan pendukungnya berkumpul di luar pengadilan dan mulai berunjuk rasa. Mereka meneriakkan kalimat seperti 'kutuk pengadilan tinggi yang memberikan kekebalan hukum kepada Lee Sang-min!'.
Adapun pertimbangan untuk memecat Lee Sang-min telah dibahas dalam sidang parlemen pada Februari 2023 lalu.
ADVERTISEMENT
Kala itu, anggota parlemen mendesak agar Lee Sang-min dipecat, lantaran dianggap tidak bertanggung jawab ketika menanggapi lonjakan kerumunan di Distrik Itaewon hingga terjadi stampede (desak-desakan).
Pada gilirannya, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol menolak permintaan pihak oposisi yakni Partai Demokrat untuk memecat Lee Sang-min.
Yoon beserta partainya mengecam Partai Demokrat dan menuduh mereka menyalahgunakan kekuasaan mayoritas mereka untuk memecat Lee Sang-min.
Lee Sang-min pun diketahui tidak menghadiri sidang keputusan pengadilan hari ini. Namun, menurut media lokal Yonhap, seusai keputusan dibacakan Lee Sang-min merasa lega dan mengajak masyarakat untuk bersatu.
"Sudah waktunya untuk bersatu dan menghentikan perselisihan politik yang sia-sia di tengah musibah tersebut," kata Lee.