news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ancang-ancang Anies Siapkan DKI di Musim Hujan

14 Oktober 2021 8:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan Pimpin Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Musim Hujan di Monumen Nasional (Monas). Foto: Dok: Pemprov DKI Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan Pimpin Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Musim Hujan di Monumen Nasional (Monas). Foto: Dok: Pemprov DKI Jakarta
ADVERTISEMENT
Jakarta bersiap menghadapi musim penghujan. Salah satu yang diantisipasi tentu saja bencana banjir.
ADVERTISEMENT
Demi memastikan segalanya siap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggelar apel kesiapsiagaan menghadapi musim hujan. Apel dilaksanakan di lapangan Monas, Jakarta Pusat, Rabu (13/10).
Anies menyampaikan, saat ini curah hujan sulit diprediksi akibat dampak perubahan iklim. Meski begitu, Jakarta sudah mengantisipasinya dengan menyiapkan drainase yang mampu menampung curah hujan hingga 100 mm per hari.
“Kapasitas kita 100 mm per hari. Kalau hujannya itu merata sepanjang 24 jam, maka sistem kita sanggup menampung. Tapi bila turun seperti kemarin 370 mm turun dalam waktu 5 jam, maka bisa dibayangkan itu volume air yang turun dalam waktu yang amat singkat itu ekstrem,” terang Anies.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan Pimpin Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Musim Hujan di Monumen Nasional (Monas). Foto: Dok: Pemprov DKI Jakarta
Saat ini Pemprov DKI telah memiliki 267 alat ukur curah hujan yang tersebar di setiap kelurahan. Keberadaan alat itu juga sebagai langkah untuk memprediksi titik banjir sekaligus persiapan untuk menerima limpahan air dari daerah lain.
ADVERTISEMENT
“Kalau kiriman air, kapasitas sungai di Jakarta 2.300 meter kubik per detik. Bila air masuk di bawah kapasitas itu, seharusnya tidak menimbulkan limpahan di kanan kiri sungai,” jelas Anies.
Tidak hanya untuk para petugas, alat ukur curah hujan itu juga bisa dimanfaatkan masyarakat agar bisa mengantisipasi akibat yang akan ditimbulkan ketika curah hujan tinggi.
“Karena itulah saya mengajak kepada seluruh masyarakat Jakarta untuk mengantisipasi tentang curah hujan kita. Kalau ada gempa bumi, biasanya tanya berapa skala richter. Kalau hujan tidak tanya berapa milimeter, padahal yang menentukan itu banjir atau tidak milimeter curah hujan,” tutup Anies.

Target Operasi

Dalam apel itu Anies menyampaikan tiga target operasi dalam mencegah banjir di Jakarta.
Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Musim Hujan di Monumen Nasional (Monas). Foto: Dok: Pemprov DKI Jakarta
“Target operasi kita adalah satu tidak ada korban jiwa, kedua adalah target untuk bisa surut permukaan air genangan 6 jam sesudah hujan selesai atau 6 jam setelah permukaan air surut kembali ke posisi normal,” kata Anies saat memimpin apel kesiapsiagaan di Monas, Rabu (13/10).
ADVERTISEMENT
Anies juga mengatakan ada tiga front yang akan dihadapi Jakarta pada musim hujan kali ini. Pemprov DKI pun telah menyiapkan berbagai langkah pencegahan ke depannya.
“Satu front pesisir yaitu rob; kedua adalah front dari kawasan selatan pegunungan, yaitu air hujan yang dialirkan melalui 13 sungai masuk Jakarta; front yang ketiga adalah hujan lokal yang terjadi di Jakarta,” ungkapnya.
“Tiga front ini akan kita hadapi dengan tiga prinsip. Satu siaga, dua tanggap, tiga galang. Harapannya ini akan bisa menggerakkan seluruh unsur masyarakat,” tambahnya.
Untuk itu, Anies berharap seluruh target tersebut dapat berjalan dengan baik dengan bantuan kerja sama dari seluruh elemen masyarakat.
“Mudah-mudahan bisa berjalan dengan baik. Kita semua bekerja sama seluruh unsur yang ada di Jakarta untuk mengamankan Ibu Kota,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT