Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Andi Arief Peluk Prabowo dan Sandi, Saling Lempar Tawa
12 September 2018 21:54 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Bakal capres Prabowo Subianto dengan pasangannya, Sandiaga Uno menemui Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kediaman SBY di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (12/9). Usai bertemu selama hampir dua jam, Prabowo dan Sandi keluar dan memberikan pernyataan ke hadapan awak media.
ADVERTISEMENT
Setelah memberikan pernyataan, terjadi momen menarik saat itu. Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief terlihat menghampiri Prabowo. Sontak Prabowo langsung memeluk Andi. Sontak para kader Demokrat maupun Gerindra bersorak bahagia melihat momen tersebut.
Setelah berpeluk dan berjabat tangan dengan Prabowo, Andi kemudian menghampiri Sandi. Sandi pun tiba-tiba mengangkat tangan Arif tinggi ke atas. Momen itu juga mendapat respons positif dari kedua belah pihak terkait ketengangan politik belakangan ini.
Usai momen tersebut, Prabowo mengatakan, apa yang diutarakan oleh Andi beberapa waktu lalu hanya kesalahpahaman.
“Ya kadang kadang miskomunikasikan ada saja,” kata Prabowo di lokasi.
Sebelumnya, Andi menyebut Prabowo sebagai jenderal kardus karena dinilai lebih mementingkan politik transaksional ketimbang kepentingan rakyat.
ADVERTISEMENT
Tudingan Andi kepada Prabowo sebagai jenderal kardus didasari dari info yang Andi dapat terkait adanya mahar politik senilai Rp 500 miliar untuk PKS dan PAN agar Sandiaga Uno dijadikan cawapres Prabowo. Namun, polemik mahar itu kini udah selesai dengan ditandai pelukan antara Andi dan Prabowo - Sandi.
Andi sendiri sudah mengenal Prabowo sejak 1998. Tetapi hubungan mereka sejak awal tak terjalin dengan baik. Saat kerusuhan 1998, Andi mengaku ditangkap karena menjadi salah satu aktivis mahasiswa yang getol berdemonstrasi.
Namun, Andi menganggap aksi penangkapan tersebut bukanlah inisiatif pribadi dari Prabowo yang menjabat Komandan Jenderal Kopassus saat itu.