Andi Arief Soal Acara Relawan Jokowi di GBK: Sadar Kalau Lemah di Mata Parpol

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief (tengah) berjalan meninggalkan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) usai menjalani pemeriksaan di Jakarta, Senin (11/4/2022). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief berkomentar terkait acara 'Gerakan Nusantara Bersatu' yang digelar oleh relawan Jokowi di Stadion GBK pada Sabtu (26/11).

Pengerahan massa oleh kelompok relawan Jokowi, ungkap Andi, menunjukkan posisi Jokowi yang sedang lemah di mata partai politik.

"Dia (Jokowi) berupaya mencoba menguatkan diri dengan mengumpulkan relawan-relawan lewat mobilisasi, namanya pengerahan sampai melibatkan sumber daya logistik dan lainnya," ungkap Andi, Minggu (27/11).

Presiden Joko Widodo (tengah) menyapa relawan saat menghadiri acara Gerakan Nusantara Bersatu: Satu Komando Untuk Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/11/2022). Foto: Aprillio Akbar/Antara Foto

Andi menegaskan, Jokowi memang tak lagi menunjukkan gelagat ingin menambah periode masa jabatan. Namun bukan berarti Jokowi tak mengupayakan agar pemimpin selanjutnya sejalan dengan visi dan program yang sudah dijalankannya selama dua periode ini.

"Ini menyadari posisinya makin lemah, dia ingin ada yang meneruskan dengan cara-cara yang tidak lazim menggunakan relawan dan relawan yang berbau logistik," bebernya kepada kumparan.

Meski Jokowi dinilai merujuk pada tokoh tertentu untuk didukung sebagai capres, Andi beranggapan bahwa pernyataan Jokowi masih belum tertuju pada satu tokoh.

"Nggak spesifik menunjuk Pak Ganjar, ada statement sebelumnya mendukung Pak Airlangga dan mendukung Pak Prabowo, jadi sebenarnya kaya orang bingung. Endorsement orang bingung," tandasnya.

Dalam acara relawan kemarin, Sabtu (26/11), Presiden Jokowi hadir secara langsung di Stadion Gelora Bung Karno (GBK). Ia juga menyampaikan pidato kepada para relawan Jokowi se-Indonesia yang tergabung dalam Gerakan Nusantara Bersatu tersebut.