Andi Widjajanto soal Agus Subiyanto: Baru 6 Hari KSAD, Diusulkan Jadi Panglima

5 November 2023 0:08 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deputi 5.0 TPN Ganjar-Mahfud Andi Widjajanto. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Deputi 5.0 TPN Ganjar-Mahfud Andi Widjajanto. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Deputi 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto, buka suara soal usulan KSAD Letjen TNI Agus Subiyanto menjadi Panglima TNI menggantikan Laksamana Yudo Margono yang pensiun. Andi mempertanyakan usulan yang dianggap aneh itu karena Agus baru menjabat sebagai KSAD sepekan sebelum diusulkan jadi Panglima TNI.
ADVERTISEMENT
Awalnya Andi bercerita, saat masih menjabat sebagai Gubernur Lemhannas, ia pernah membuat kajian soal lembaga-lembaga strategis seperti panglima, kepala angkatan, hingga BIN yang pertimbangannya di tangan presiden. Saat itu, ia menilai untuk menjaga netralitas, akan lebih ideal jika re-organisasi tak berdekatan dengan pemilu.
"Di Februari 2023, saya menyampaikan kajian, saya diprotes oleh beberapa teman di parlemen. Kajian saya adalah tidak ideal panglima dan kepala staf angkatan diganti dekat-dekat dengan masa kampanye pemilu. Itu Februari 2023," ungkap Andi dalam talkshow kumparan, Info A1, yang tayang Kamis (2/11) malam.
Namun rupanya, pada Rabu (1/11), Jokowi mengusulkan Agus menjadi Panglima TNI menggantikan Yudo Margono yang bakal pensiun bulan ini. Usulan tersebut muncul hanya tiga bulan sebelum Pilpres 2024 berlangsung.
ADVERTISEMENT
"Pak Agus Subiyanto baru satu minggu jadi KSAD langsung [diusulkan] menjadi panglima, dekat-dekat pemilu dengan situasi politik Indonesia seperti ini. Walaupun secara aturan tidak ada kesalahan sama sekali tapi kemudian orang berpikir 'Ini, kok, aneh, ya?' 'Ini, kok, enggak normal, ya? Baru 6 hari sebagai KSAD tiba-tiba dimunculkan sebagai Panglima'," ungkapnya.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Agus Subiyanto, S.E., M.Si., mengumpulkan 1.014 Komandan Satuan (Dansat) jajaran TNI AD. Foto: Dok. TNI AD
Ia lalu menilai, isu soal netralitas TNI tak akan jadi pertanyaan jika seandainya Agus dilantik jauh-jauh hari. Misalnya saja di pertengahan tahun 2023, meski Yudo belum memasuki masa pensiun.
"Ya, enggak masalah. Itu prerogatif presiden untuk menghentikan dengan hormat siapa pun pejabatnya dan kapan saja, dan enggak harus menunggu pensiun," tegas Andi.
Usulan nama Agus sebagai Panglima TNI sebelumnya juga menuai protes dari PDIP. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut, ada banyak yang mempertanyakan apakah pergantian Panglima TNI betul-betul untuk menjaga netralitas dan profesionalitas jelang 2024.
ADVERTISEMENT
"Proses negara terkait dengan Panglima TNI, yaitu, kan, akhirnya suara-suara masyarakat yang harus didengarkan termasuk pemerintah, meskipun kami tahu itu merupakan hak prerogatif dari Presiden," kata Hasto di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (1/11).
"Tapi apakah betul-betul itu dalam rangka untuk menggelorakan profesionalitas TNI, bahwa itu hak prerogatif presiden itu kami hormati sepenuhnya. Tetapi suara-suara yang harus didengarkan, harus didengarkan," tandas Hasto.
Apalagi sosok Agus bukanlah orang baru di mata Jokowi. Agus sudah 'bareng' sama Jokowi saat masih di Solo. Saat Jokowi menjadi Wali Kota Solo pada 2005-2012, Agus menjabat sebagai Komandan Kodim Surakarta.
Kebersamaan Agus dan Jokowi berlanjut. Lulusan Akademi Militer 1991 pernah menjadi Komandan Paspampres (2020-2021) hingga Panglima Kodam III/Siliwangi (2021-2022).
ADVERTISEMENT